100 Penceramah Ikut Bimbingan Teknis
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Sebanyak 100 orang penceramah agama Islam mengikuti kegiatan bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat. Kegiatan tersebut berlangsung di Manokwari sejak 4 – 5 November 2020.
Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Papua Barat H. Aziz Hegemur mengatakan para penceramah yang mengikuti kegiatan di Manokwari merupakan angkatan kedua, setelah sebelumnya Kanwil Kemenag menyelenggarakan kegiatan serupa di Kota Sorong beberapa waktu yang lalu.
“Angkatan ini adalah angkatan kedua karena angkatan pertama kami sudah buat di Sorong dan Alhamdulilah, semua berjalan dengan lancar,” ujarnya kepada Papua Barat News, Kamis (5/11/2020).
Ia menuturkan kegiatan tersebut adalah respon dari pemerintah dalam menyikapi isu-isu aktual yang mengemuka di bidang keagamaan. Sehingga pihaknya merasa penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan keimanan bagi penceramah dalam pelayanan ceramah kepada umat Islam yang ada di lingkungan pelayanan masing-masing.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah dalam penguatan kompetensi penceramah agama,” kata dia.
Pihaknya juga membantah informasi yang berkembang di media dan kalangan masyarakat tentang pemberian sertifikat khusus kepada para Kyai dan Ustad dalam melakukan pelayanan keimanan bagi umat Islam. Karena semua penceramah agama memiliki hak yang sama dalam memberikan dakwah bagi umat yang ada di lingkungan dan juga kepada umat Islam di manapun berada.
“Tidak benar jika kami hanya memperbolehkan para Ulama atau penceramah yang bersertifikat untuk memberikan dakwah,” tegas Aziz.
Dia menjelaskan bahwa pemberian sertifikat kepada para penceramah pada kesempatan tersebut hanya sebatas bentuk apresiasi atas keikutsertaan mereka sebagai peserta dalam kegiatan bimbingan teknis yang digelar oleh Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat. Sehingga tidak boleh dianggap sebagai sebuah bentuk legalisasi dari pemerintah terhadap pelayanan yang mereka berikan.
“Juga untuk memudahkan koordinasi kami terhadap para penceramah yang ada di Manokwari,” terang dia.
Aziz menuturkan kegiatan yang dilangsungkan selama 2 hari tersebut hanya bersifat sukarela dan bukan mandatory karena merupakan bentuk kerjasama antara Kementerian Agama dengan Ormas Islam yang ada di Papua Barat.
“Jadi peserta yang hadir juga datang dari ormas-ormas yang ada,” tutur dia.
Pihaknya berharap kepada semua Ulama dan penceramah agama Islam agar dalam memberikan dakwah kepada umat, tetap berpegang pada ajaran dan prinsip-prinsip agama. Para penceramah juga sebaiknya tidak berusaha untuk mempengaruhi atau memanas-manasi umat dengan isu-isu yang provokatif.
“Apalagi saat ini kita sedang menghadapi momentum Pilkada. Jangan karena Kyai atau Ustadnya mendukung calon tertentu terus memberikan dakwah kepada umat dengan menyerang calon lain,” pungkasnya. (PB25)
**Berita ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News edisi Jumat 6 November 2020