Agustus 2020, Impor Papua Barat Meningkat
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat nilai impor pada Agustus 2020 mencapai 3,27 juta dolar AS. Jumlah ini mengalami peningkatan 581,65 persen (month to month/mtm) jika dibandingkan dengan Juli 2020 yang tercatat hanya 0,48 juta dolar AS.
“Jadi memang kebutuhan impor kita di Bulan Agustus ini jauh lebih tinggi dari Bulan Juli, kenaikannya sampai 581,65 persen,” ujar Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia, saat menggelar konfrensi pers virtual belum lama ini.
Namun, sambung dia, nilai impor Papua Barat secara tahunan (year on year/yoy) justru mengalami penurunan 95,81 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2019 (78,16 juta dolar AS).
“Nilai impor secara yoy ini turun jauh sekali,” terang Maritje.
Ia menjelaskan, komoditas yang memiliki kontribusi terbesar pada Agustus 2020 adalah mesin-mesin (HS84) dengan nilai mencapai 3,24 juta dolar AS atau 98,86 persen dari total impor Papua Barat. Disusul komoditas jenis perangkat optik (HS90) dan plastik serta barang dari plastik (HS39) dengan nilai impor masing-masing adalah 0,03 juta dolar AS dan 0,004 juta dolar AS.
“Dengan kontribusi sebesar 1,00 persen terhadap total impor Papua Barat,” jelas dia.
Sedangkan sisanya sebesar 0,0044 juta dolar AS berasal dari impor jenasi mesin peralatan listrik (HS85), barang-barang rajutan (HS61), perabot, penerangan rumah (HS94), benda-benda dari besi dan baja (HS73), karet dan barang dari karet (HS40), mainan (HS95), alas kaki (HS64), dan lainnya.
Maritje melanjutkan, perkembangan nilai impor tahun 2020 rata-rata mengalami fluktuasi. Sejak Januari nilai impor Papua Barat tercatat sebesar 10,3 juta dolar AS meningkat menjadi 33,5 juga dolar AS pada Februari. Namun, pada Maret impor Papua Barat terkoreksi sangat tajam menjadi 2,72 juta dolar AS. Impor kembali meningkat menjadi 3,00 juta dolar AS pada April dan turun pada Mei menjadi 0,35 juta dolar AS. Impor pada Juni 2020 kembali meningkat jadi 3,49 juta dolar AS, menurun jadi 0,48 juta dolar AS pada Juli 2020 dan kembali meningkat pada Agustus 2020.
“Impor tahun lalu (2019, red) banding dengan tahun ini ya jauh sekali. Grafik impor tahun ini rendah terus, hanya di Bulan Februari itu meningkat. Mungkin sebelum pandemi itu impornya meningkat,” jelas Maritje.
Dia menerangkan, pada Agustus 2020, Italia merupakan negara asal impor Papua Barat mencapai 1,27 juta dolar AS dengan kontribusi sebesar 38,83 persen dari total impor. Disusul negara Malaysia dengan nilai impor 0,83 juta dolar AS, negara Korea Selatan mencapai AS, 0,66 juta dan negara Singapore 0,22 juta dolar AS.
“Kontribusi ketiga negara itu (Malaysia, Korea Selatan dan Singapore) mencapai 52,47 persen,” pungkas dia.(PB15)
**Artikel ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News Edisi Jumat 16 Oktober 2020