AKABRI 90 Gelar Vaksinasi Massal di Manokwari
MANOKWARI, PB News – Dalam rangka memperingati 31 tahun pengabdian AKABRI 90, TNI/Polri kembali menggelar vaksinasi massal dan pembagian sembako di Manokwari, pada Selasa (31/8/2021).
Acara yang bertema ‘Berbakti untuk Negeri, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’ dihadiri oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing, Kepala BNNP Papua Barat Brigjen Rudi Hartono, dan sejumlah pimpinan Forkopimda lainnya.
Dalam sambutannya, Panglimda Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, bakti sosial tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk memperingati pengabdian TNI/Polri AKABRI angkatan 90. Dalam situasi seperti saat ini, alumni AKABRI 90 bertekad membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
“Sehingga, kita gelar vaksinasi dan bakti sosial pembagian sembako,” kata Pangdam.
Menurut dia, vaksinasi merupakan upaya menyelamatkan manusia dengan menekan penularan virus korona. Sebab, ada sebagian masyarakat yang terkonfirmasi positif dan meninggal dunia. Meskipun angka kasus meninggal dunia karena virus korona di Papua Barat sangat kecil, namun harus tetap diwaspadai.
“Sebagian tidak sempat menikmati tahun 2021. Tahun 2020 itu sudah banyak yang meninggal dunia, gara-gara Covid-19,” terang dia.
Ia menilai, program Merdeka Belajar dan Merdeka Kuliah dapat berjalan maksimal apabila para pelajar ataupun mahasiswa telah mengikuti vaksinasi. Sehingga, tidak terjadi penularan virus ketika pembelajaran tatap muka dibuka kembali.
“Guru-guru sudah divaksin, tinggal murid-muridnya. Kalau semua sudah divaksin, kegiatan belajar segera dimulai,” ujar Pangdam.
Selama hampir dua tahun, kata dia, aktivitas belajar tatap muka ditutup dan diganti dengan metode belajar secara online. Kondisi ini jika terus dibiarkan, maka sangat berdampak terhadap mentalitas, karakter dan kualitas sumber daya manusia (SDM) itu sendiri pada masa mendatang.
“Nanti anak-anak kita bodoh. Coba kita hitung, hampir dua tahun mereka tidak belajar tatap muka tapi hanya virtual dan virtual. Mereka akan jadi seperti apa nanti,” tegas Pangdam.
“Tidak bertatap muka dengan guru dan teman-teman, tidak bersosialisasi. Tapi hanya di dunia maya, di dunia bayang-bayang saja,” tutur dia menambahkan.
Dengan demikian, Pangdam mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar mengajak anak usia 12 tahun ke atas segera mengikuti vaksinasi. Sebab, melalui program vaksinasi aktivitas sekolah akan kembali dibuka seperti sediakala.
“Di ruang kelas mulai diatur secara bertahap, misalnya 50 persen siswa dulu atau berapa jam saja tatap muka, ataukah ada yang sekolah pagi dan sore,” jelas dia.
Selain krisis kesehatan, sambung dia, pandemi juga berdampak terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Dari hasil survei, banyak masyarakat yang terpaksa beralih profesi karena kehilangan lapangan pekerjaan.
“Untuk terus menghidupi keluarganya, sehingga kita sebagai anak-anak bangsa yang tinggal di Tanah Papua Barat harus memiliki rasa saling tolong-menolong, membantu dengan sesama,” ujarnya.
Pangdam mengapresiasi penanganan Covid-19 di Papua Barat yang mampu menekan penyebaran virus korona. Kondisi ini merupakan sinergitas seluruh elemen masyarakat, instansi atau lembaga pemerintah maupun swasta di wilayah setempat.
“Saat kunjungan Panglima TNI dan Kapolri di Sorong, Panglima TNI sampaikan bahwa Papua Barat adalah provinsi dengan penanganan Covid-19 terbaik. Karena penyebaran virus paling rendah se Indonesia,” tutur Pangdam.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menjelaskan, ada tiga dari 13 kabupaten/kota yang cakupan vaksinasinya masih sangat rendah. Pemerintah daerah akan melibatkan TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat dalam menyosialisasikan manfaat vaksinasi di tiga kabupaten tersebut.
Meliputi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Tambrauw dan Maybrat. Rata-rata cakupan vaksinasi di ketiga daerah ini kurang dari lima persen.
“Tiga kabupaten itu masih sangat rendah,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi menuturkan, jumlah peserta yang mendaftar mencapai 1.030 orang dan yang memenuhi syarat untuk mengikuti vaksinasi sebanyak 894 orang. Jumlah tersebut melampaui target awal sebanyak 600 orang.
“Dalam vaksinasi itu ada dua jenis vaksin yang diberikan kepada masyarakat yaitu Sinovac dan Astrazeneca,” jelas Adam.
Ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar mendukung program pemerintah dalam mencegah penularan virus dan tidak takut divaksin. Sebab, vaksinasi bermanfaat untuk membentuk kekebalan tubuh secara komunal di tengah masa pandemi.
“Jangan percaya pada informasi yang tidak benar mengenai vaksin. Vaksin memiliki peranan dalam pembentukan herd imunnity,” ujarnya.
Untuk masyarakat yang belum mendapatkan vaksin, kata dia, dapat menerima vaksi di gerai-gerai vaksin presisi yang ada di Mapolres. Salah satunya di RS Bhayangkara Polda Papua Barat.
“Membuka gerai vaksin setiap hari, vaksinasi ini gratis baik dosis 1 maupun dosis 2,” pungkas Adam Erwindi.
Per 31 Agustus 2021, Dinas Kesehatan Papua Barat melaporkan, cakupan vaksinasi untuk dosis pertama mencapai 204.450 jiwa atau sekitar 25,6% dari target sebanyak 797.402 jiwa. Sedangkan vaksinasi dosis kedua baru menyentuh 15,1% atau sebanyak 120.515 jiwa.
Cakupan per wilayah
Pemberian vaksin dosis pertama tersebar di Kabupaten Manokwari sebanyak 60.121 sasaran (46,1% dari target), Fakfak 15.342 sasaran (26,9%), Raja Ampat mencapai 11.108 sasaran (25,8%), Kota Sorong 52.345 sasaran (25,7%), Teluk Wondama 7.129 sasaran (25,6%), Manokwari Selatan 6.283 sasaran (24,6%), Kabupaten Sorong 19.870 sasaran (23,6%), Kaimana 10.000 sasaran (23,1%), Teluk Bintuni 12.628 sasaran (20,3%), Sorong Selatan 6.110 sasaran (16,9%), Maybrat 1.580 sasaran (4,9%), Tambrauw 820 sasaran (4,1%), dan Pegunungan Arfak baru 114 sasaran (0,4%).
Untuk vaksin dosis kedua, Manokwari mencapai 36.457 sasaran (27,5%), Kota Sorong 32.318 sasaran (15,9%), Teluk Wondama 4.442 sasaran (15,9%), Manokwari Selatan 3.739 sasaran (14,7%), Fakfak 8.271 sasaran (14,5%), Kaimana 6.189 sasaran (14,3%), Kabupaten Sorong 11.901 sasaran (14,1%), Raja Ampat 5.180 sasaran (12,0%), Teluk Bintuni 6.819 sasaran (11,0%), Sorong Selatan 3.558 sasaran (9,8%), Maybrat 1.256 sasaran (3,9%), Tambrauw 307 sasaran (1,5%), dan Pegunungan Arfak 69 sasaran (0,2%).(PB15)
**Berita ini telah terbit di Harian Papua Barat News edisi Rabu 1 September 2021