April 2020, Ekspor Papua Barat Meningkat 47,92 Persen
MANOKWARI, PB News – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Provinsi Papua Barat pada April 2020 mencapai US$176,92 juta atau meningkat 47,92 persen dari Maret 2020 yang hanya menyentuh angka US$119,60 juta (month to month/m-to-m). Secara tahunan (year on year/yoy), ekspor Papua Barat juga mengalami peningkatan sebesar 52,49 persen jika dibandingkan dengan periode April 2019 yakni US$116,02 juta.
“Bulan April ini ekspor Papua Barat naik 47,92 persen dibandingkan dengan Bulan Maret 2020,” ujar Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia, saat menggelar konfrensi pers secara virtual, pada Selasa (2/6/2020).
Dia menerangkan, perkembangan ekspor Papua Barat secara tahunan mengalami fluktuasi. Nilai ekspor Papua Barat pada Mei 2019 mengalami peningkatan cukup tajam sebesar US$184,41 juta dari ekspor April 2019 (US$116,02 juta). Kemudian, Juni 2019 meningkat menjadi US$191,27 juta, dan Juli 2019 nilai ekspor Papua Barat turun menjadi US$169,47 juta. Ekspor Papua Barat kembali meningkat pada Agustus 2019 sebesar US$188,31 juta dan menurun pada September 2019 menjadi US$181,02 juta. Nilai ekspor ini kembali turun menjadi US$159,43 juta pada Oktober 2019 dan November 2019 nilai ekspor Papua Barat meningkat sangat tajam yakni US$254,78 juta.
“Menjelang pergantian tahun, ekspor Papua Barat menurun pada Desember 2019 menjadi US$245,27 juta,” jelas Maritje.
Untuk tahun 2020, kata dia, ekspor Papua Barat terhitung sejak Januari 2020 mencapai US$180,97 juta. Dan, Februari 2020 nilai ekspor mengalami penurunan tipis ke angka US$156,99 juta. Nilai ekspor ini terus menurun pada Maret 2020 menjadi US$119,60 juta.
“April 2020, ekspor Papua Barat kembali meningkat cukup tinggi menjadi US$176,92 juta,” terang dia.
Maritje melanjutkan, dari total ekspor Papua Barat pada April 2020, sektor minyak dan gas (Migas) memiliki kontribusi paling besar dari ekspor non migas. Ekspor migas mencapai US$174,50 juta atau meningkat 50,49 persen jika dibandingkan dengan total ekspor migas pada Maret 2020 (m-to-m). Sedangkan ekspor non migas April 2020 sebesar US$2,42 juta, lebih rendah dari total ekspor non migas pada Maret 2020 yakni US$3,65 juta.
“Kalau year on year (April 2020 terhadap April 2019) itu migas mencapai 58,67 persen,” kata Maritje.
Tiongkok tujuan ekspor terbesar
Tiongkok menjadi salah satu negara tujuan ekspor terbesar dari Papua Barat. Pada April 2020, BPS mencatat nilai ekspor ke Tiongkok mencapai US$160,39 dengan persentase kontribusi mencapai 90,65 persen. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 95,67 persen jika dibandingkan dengan ekspor ke Tiongkok pada Maret 2020 yang mencapai US$81,97 juta.
Selain Tiongkok, kata Maritje Pattiwaellapia, ada Korea, Hongkong, dan Belanda menjadi daerah tujuan ekspor dari Papua Barat. Nilai ekspor masing-masingnya pun bervariasi meliputi Korea mencapai US$13,47 juta, Hongkong US$1,56 juta, Belanda US$0,54 juta.
“Persentase kontribusi ketiga negara itu mencapai 8,80 persen,” ucap dia.
Ekspor via empat pelabuhan
BPS Provinsi Papua Barat mencatat, aktivitas ekspor dari wilayah setempat pada periode April 2020 melalui empat pelabuhan laut yakni Pelabuhan Teluk Bintuni dengan nilai ekspor US$172,94 juta atau 97,75 persen dari total nilai ekspor Papua Barat. Disusul Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebesar US$2,06 juta atau 1,17 persen, kemudian Pelabuhan Sorong sebesar US$1,56 jtua atau 0,88 persen dan Pelabuhan Manokwari mencapai US$0,36 juta atau 0,20 persen dari total nilai ekspor Papua Barat periode April 2020.(PB15)