BI Genjot Pengembangan Tiga Komoditi Pangan
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Barat berkomitmen akan mendorong peningkatan pengelolaan hingga pemasaran tiga komoditi pangan potensial yang ada di wilayah setempat. Tiga komoditi itu antara lain, Kopi Anggi, sukun dan Batik Papua yang selama ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
Kepala BI Papua Barat, Donny H Heatubun, menilai, branding produk pangan lokal di Papua Barat belum terkenal seperti yang dimiliki oleh Provinsi Papua karena kalah dalam strategi promosi. Padahal, kualitas pangan lokal di Papua Barat sangat bagus.
“Kami melihat pertama memang resoursesnya (sumber daya alam, red) tuh di sini sehingga daerah ini adalah penghasilnya. Selain itu, karena keunikannya seperti sukun dan batik yang adalah produk asli Papua Barat,” ujarnya di sela-sela kegiatan Halal Bi Halal bersama, Kamis (13/6/2019).
Karena itu, Donny menambahkan, tiga komoditi potensial ini akan dibawa dan diperkenalkan di ajang tahunan internal Bank Indonesia di Jakarta pada 12 Juli 2019 yang bertajuk Karya Kreatif Indonesia. Dengan begitu dirinya berharap banyak investor atau pun pengusaha baik lokal maupun nasional dapat melirik produk olahan lokal Papua Barat. Donny sangat optimis jika ketiga produk ini berhasil diperkenalkan dan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, maka ketiga produk itu tidak akan kalah bersaing dengan produk dari luar atau pun yang selama ini selalu dikenal berasal dari Provinsi Papua.
“Karena itu kita harus terus memberikan pendampingan secara berlanjut kepada kelompok masyarakat yang akan kita dampingi. Kita akan bimbing bagaimana mulai dari pembibitan hingga panen dan sampai penjualan serta mendapatkan sertifikat BPOM dan sertifikasi halal. Setelah itu baru akan kita dampingi dan perkenalkan hingga ke market (pasar) online,” urainya kepada wartawan.
Donny menampik walaupun ketiga produk komiditi yang akan dikembangkan ini bukan merupakan produk penyeimbang inflasi namun, di sisi lain bermanfaat secara ekonomis bagi masyarakat luas. Apalagi menurutnya kondisi alam di Papua Barat yang begitu kaya dan subur menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan usaha pengembangan Kopi Anggi, sukun dan Batik Papua yang selama ini belum menjadi produk unggulan Provinsi Papua Barat.
“Mengembangkan ekonomi daerah, khusus bagi masyarakat kecil. Jika didampingi terus akan dapat bermanfaat meningkatkan ekonomi masyarakat menjadi lebih sejahtera di Papua Barat,” tutupnya. (PB22)