Inforial

BNNP Papua Barat Latih Sejumlah Calon Konselor

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Papua Barat memberikan pelatihan peningkatan kompetensi kepada 18 tenaga kesehatan yang tersebar di fasilitas-fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten/kota yang berada di Papua Barat.

“Kegiatan ini terselenggara untuk meningkatkan kemampuan sebagai seorang konselor dalam menangani pasien narkotika,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi BNNP Papua Barat dr. Aryanta Damanik di Manokwari, Senin (9/11/2020).

Dia melanjutkan untuk saat ini peserta pelatihan diprioritaskan dari daerah yang tingkat pengguna narkobanya tinggi berdasarkan data yang dimiliki oleh BNNP Papua Barat. Di Kabupaten Manokwari, pihaknya lebih mengutamakan pada tenaga kesehatan  yang berkarya di puskesmas. Sebab, masyarakat cenderung malu dan takut untuk memeriksakan diri secara langsung ke BNNP.

“Jadi tidak hanya BNNP saja tetapi mereka juga dipersiapkan agar para pecandu atau pengguna Narkotika mudah mengakses layanan,” kata dia.

Selain mendapatkan sertifikat dari BNN, sambung Aryanta, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut akan diberikan sertifikat langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

Dia menuturkan jika dinyatakan lulus dalam uji penguatan kompetensi dan peningkatan kemampuan tersebut, para pemilik sertifikat ini layak untuk melakukan pendampingan ataupun menjadi saksi ahli dalam persidangan kasus-kasus hukum yang melibatkan pengguna dan pecandu narkotik.

“Ini momentum yang sangat langka sehingga para peserta dapat memaksimalkan moment ini demi peningkatan kapasitas diri mereka,” katanya.

Melalui kegiatan tersebut, peserta diharapkan dapat membuka klinik atau tempat di fasilitas kesehatan pemerintah yang dikhususkan untuk penanganan pasien narkotika. Selain Itu, Dirinya juga  berharap agar setelah mengikuti pelatihan para peserta kegiatan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan dalam pelayanan sehari-hari dan tahu bagaimana cara menangani para pengguna dan pecandu secara baik dan benar sehingga menjadi trainer dan mampu menularkan ilmunya kepada para tenaga kesehatan yang lain.

“Mudah-mudahan ketika ada kegiatan lagi, kita tidak mengundang narasumber dari luar tetapi dari mereka yang mengikuti pelatihan pada kesempatan ini,” tutup Aryanta. (PB25)

**Berita ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News Edisi Selasa 10 November 2020

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.
%d blogger menyukai ini: