EKONOMIInforial

BPS Sebut Ada Lima Komoditas Sumbang Inflasi Kota Manokwari

  • Manokwari tertinggi di Indonesia

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Kenaikan harga sejumlah komoditas pada Mei 2021, memicu terjadinya inflasi di Kota Manokwari sebesar 1,82 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 109,47.

Badan Pusat Statistik mencatat, ada lima komoditas yang memberikan andil terbesar inflasi Kota Manokwari. Seperti, angkutan udara (0,7701), ikan cakalang (0,2911), bayam (0,1683), ikan ekor kuning (0,1466), dan ikan mumar (0,1407).

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Barat Hendra Wijaya mengatakan, mobilitas masyarakat yang menggunakan transportasi udara melonjak tajam menjelang penutupan bandara sesuai surat edaran Satgas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Upaya Pengendalian Penyebaran Virus Korona.

“Sebelum Hari Raya Idul Fitri, banyak orang yang sudah mudik,” ucap dia saat menggelar konferensi pers, Rabu pekan lalu (2/6/2021).

Selain itu, sambung Hendra, stok ikan di pasar tidak mampu menjawab tingginya permintaan. Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang baik membuat para nelayan enggan melaut. Dampaknya, harga ikan pun mengalami lonjakan. “Pasokan ikan menipis,” sebut dia.

Hendra menuturkan, ada 78 kota dari 90 kota IHK di Indonesia mengalami inflasi pada Mei 2021. Sedangkan 12 kota lainnya terjadi deflasi.

Inflasi Kota Manokwari tertinggi dari seluruh kota-kota IHK di Indonesia. “Inflasi Manokwari menempati urutan pertama di Indonesia, termasuk wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua),” ucap dia.

Hendra menerangkan, tingkat inflasi tahun kalender atau Mei 2021 terhadap Desember 2020 sebesar 1,67 persen. Kemudian, tingkat inflasi tahun ke tahun atau Mei 2021 terhadap Mei 2020 sebesar 1,48 persen.

Apabila ditinjau dari 11 kelompok pengeluaran, inflasi Kota Manokwari terjadi karena ada peningkatan indeks harga dari 5 kelompok. Meliputi, kelompok transportasi mengalami inflasi 6,83 persen, kelompok makan minum dan tembakau 2,93 persen, kelompok perlengkapan peralatan rutin rumah tangga 0,39 persen, kelompok rekreasi olahraga dan budaya 0,05 persen. “Serta kelompok pakian dan alas kaki 0,03 persen,” tutur Hendra.

Sementara 5 kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks harga yaitu kelompok perumahan air dan listrik, kelompok kesehatan, kelompok informasi dan komunikasi, kelompok pendidikan serta kelompok restoran.

Deflasi

Selain inflasi, ada juga kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi atau penurunan indeks harga lantaran pasokan barang di pasaran melimpah. Yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya -0,03 persen.

Hendra Wijaya menjelaskan, ada lima komoditas dari kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Manokwari.

Meliputi, ikan kembung (-0,0293), kacang panjang (-0,0270), tomat (-0,0262), daging ayam ras (-0,0259), dan cabai rawit (-0,0205). (PB15)

**Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 9 Juni 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.