Disdik Gandeng SMA Taruna Nusantara Siapkan Guru untuk SMA Unggulan
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat terus bergerak menyiapkan infrastruktur dasar terkait rencana pembukaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan di Kabupaten Manokwari pada Juni 2021.
Salah satunya dengan mengutus tim khusus, untuk merintis kerjasama dengan SMA Taruna Nusantara Magelang, terkait penyiapan tenaga guru dan pengajar yang akan direkrut di SMA Unggulan itu.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Barnabas Dowansiba mengatakan kesiapan pembukaan SMA Unggulan mulai gencar dilakukan. Menurutnya tim khusus telah dikirim ke Magelang, Jawa Tengah untuk membahas kesiapan perekrutan tenaga pengajar yang langsung ditangani oleh pengajar SMA Taruna Nusantara.
“Tim kemarin (Senin 22 Maret 2021), telah dikirim ke Magelang untuk membahas pelaksanaan rekrutmen guru dan siswa,” ungkap Dowansiba di Manokwari, Selasa 23 Maret 2021.
Dowansiba menyebutkan proses rekrutmen tenaga pengajar akan dilakukan secara langsung di Papua Barat oleh tim dari SMA Nusantara. Selain tenaga pengajar, siswa-siswi yang dipilih juga melalui proses seleksi dari perwakilan kabupaten/kota se Papua Barat. Sementara untuk jabatan kepala sekolah akan diambil dari perwira angkatan sehingga proses pendidikan dan pembentukan karakter siswa dapat terbentuk sejak bangku SMA.
“Rekrutmen baik guru maupun siswa seluruhnya kita percayakan kepada pihak SMA Taruna Nusantara,” tukasnya.
Dia melanjutkan khusus untuk prosentase siswa yang akan mengikuti seleksi diberikan kuota 80% dipriotitaskan bagi siswa/siswi asli Papua. Sementara 20% sisanya diberikan kepada siswa non Papua. Kebijakan mencampur sisw- siswi asli Papua dan non Papua agar terjadi keseimbangan dari sisi psikologi.
“Kebijakan penerimaan nanti tidak dapat 100% OAP, karena harus ada keseimbangan secara psikis sehingga perlu ada siswa non Papua,” Barnabas.
Pasca pertemuan dengan pihak SMA Taruna Nusantara, kata dia, pihaknya akan segera melayangkan surat pemberitahuan secara resmi kepada Dinas Pendidikan di setiap daerah melalui Kepala Daerah untuk menyiapkan siswa-siswi yang akan mengikuti seleksi masuk SMA Unggulan.
“Setelah tim bertemu di Magelang maka selanjutnya kami segera menyurati daerah untuk melakukan persiapan seleksi bagi siswa-siswi sesuai kuota daerah,” paparnya.
Alokasi anggaran terkait penyiapan tenaga guru, rekrutmen 72 siswa dan seluruh keperluan hidup dialokasikan melalui dana Otonomi Khusus tahun 2021.
Dia menyatakan untuk proses awal pembiayaan siswa dan guru ditanggung oleh provinsi, namun ke depan harus ada kerja sama dalam pemberian dukungan anggaran dari daerah.
“Anggaran di kami sebesar Rp10 Miliar untuk membiayai seluruh kebutuhan siswa mulai dari ujung rambut sampai kaki,” pungkasnya. (PB22)