Impor Papua Barat Turun Drastis pada April 2021
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Kinerja impor bahan baku maupun barang modal harus sejalan dengan kebutuhan pokok barang yang berorientasi untuk diekspor. Sehingga, pertumbuhan produksi tetap terkendali.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Provinsi Papua Barat pada periode April 2021 sebesar 0,46 juta dolar AS. Realisasi impor ini mengalami penurunan 70,43 persen (month to month/mtm) jika dibandingkan dengan kinerja impor bulan sebelumnya yakni 1,56 juta dolar AS.
Dan, apabila dibandingkan dengan nilai impor periode April 2020 yang mencapai 3,00 juta dolar AS maka terjadi penurunan sebesar 84,68 persen (year on year/yoy).
“Nilai impor Papua Barat Bulan April 2021 turun drastis,” ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Barat Hendra Wijaya, melalui keterangan resminya, Kamis 10 Juni 2021.
Dia menjelaskan, golongan barang yang memiliki nilai impor terbesar adalah mesin-mesin/mekanik sebesar 0,39 juta dolar AS dengan kontribusi mencapai 84,87 persen dari total impor Papua Barat pada April 2021. Selanjutnya, impor perangkat optik senilai 0,06 juta dolar AS atau sekitar 13,20 persen, impor plastik dan barang dari plastik 0,0042 juta dolar AS atau 0,92 persen, impor mesin/peralatan listrik 0,0032 juta dolar AS atau 0,70 persen, impor produk keramik 0,0013 juta dolar AS atau 0,28 persen, dan impor tembaga 0,0002 juta dolar AS atau sekitar 0,04 persen dari total impor. “Sehingga total nilai impor itu 0,46 juta dolar AS,” jelas Hendra.
Dia menjelaskan bahwa, Singapore merupakan negara asal impor Papua Barat terbesar dengan nilai mencapai 0,16 juta dolar AS atau sekitar 35,14 persen dari total impor pada periode April 2021. Disusul Italia dengan nilai impor sebesar 0,12 juta dolar AS atau sekitar 26,23 persen, impor dari Perancis senilai 0,10 juta dolar AS atau 20,79 persen, impor dari Jerman senilai 0,06 juta dolar atau 12,07 persen, dan impor dari Jepang sebesar 0,02 juta dolar AS atau 4,59 persen.
“Ada tiga negara yang terbesar yakni Singapore, Italia dan Perancis,” ujar dia.
Data BPS mengungkapkan, kinerja impor Papua Barat pada Januari 2021 sebesar 4,87 juta dolar AS atau mengalami peningkatan tajam dibanding Desember 2020 yang hanya mencapai 0,11 juta dolar AS. Namun pada Februari 2021, nilai impor kembali merosot tajam menjadi 0,22 juta dolar AS. Kinerja impor kembali meningkat pada Maret 2021 menjadi 1,56 juta dolar AS. Akan tetapi, pada April 2021 nilai impor kembali turun menjadi 0,46 juta dolar AS. Data impor Papua Barat ini hanya berasal dari golongan barang non minyak dan gas (Migas). (PB15)
**Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Jumat 11 Juni 2021