Januari 2021, Ekspor Papua Barat Tumbuh Tipis
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Kinerja ekspor Provinsi Papua Barat pada Januari 2021 mengalami sedikit peningkatan, jika dibanding dengan periode Desember 2020 (month to month/mtm).
Badan Pusat Statistik mencatat realisasi nilai ekspor selama Januari 2021 sebesar 197,11 juta dolar AS atau tumbuh tipis 1,43% mtm jika dibanding dengan Desember 2020 yaitu 194,33 juta dolar AS.
“Secara tahunan (year on year/yoy) ekspor naik 8,92% jika dibandingkan Januari 2020 yang tercatat 180,97 juta dolar AS,” ujar Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia melalui keterangan resminya, pekan lalu.
Dia menjelaskan, ekspor Papua Barat pada Januari 2021 masih didominasi oleh minyak dan gas bumi (Migas) sekitar 97,19% dari total ekspor dengan nilai mencapai 191,57 juta dolar AS. Sementara non migas hanya menyumbang 2,81% atau 5,54 juta dolar AS dari total ekspor selama Januari 2021 sebanyak 197,11 juta dolar AS.
“Secara mtm migas mengalami perubahan 0,03% mtm dan 7,99% yoy, sementara non migas meningkat cukup signifikan 63,98% mtm dan 55,50% yoy,” jelas Maritje.
Apabila dilihat dari golongan barang yang diekspor dari Papua Barat, kata dia, bahan bakar mineral menjadi golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat dengan persentase mencapai 97,19%. Selanjutnya ada komoditas garam, belerang dan kapur sebanyak 1,10%, perhiasan 0,97%, ikan dan udang 0,51%, kayu dan barang dari kayu 0,18%, daging dan ikan olahan 0,08%, kertas atau karton 0,01% dan lainnya.
“Ekspor bahan bakar mineral mencapai 191,57 juta dolar AS atau 97,19% ya,” tutur mantan Kepala BPS Provinsi NTT ini.
“Hampir semua kelompok tumbuh positif, hanya kelompok barang lainnya yang tumbuh negatif 72,06%,” ujar Maritje menambahkan.
Ia melanjutkan, Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar dengan nilai mencapai 101,92 juta dolar AS atau sekitar 51,71% dari total eskpor selama Januari 2021. Disusul Jepang dengan nilai 78,41 juta dolar AS, Korea Selatan sebesar 13,44 juta dolar AS, dan Taiwan mencapai 1,41 juta dolar AS. Kontribusi dari tiga negara itu terhadap total ekspor Papua Barat adalah 47,31%.
“Ada juga ke beberapa negara, tapi nilainya tidak terlalu besar,” terang Maritje.
Bintuni terbesar
BPS Papua Barat merilis, ekspor pada Januari 2021 dilakukan melalui empat pelabuhan yakni Pelabuhan Laut Teluk Bintuni, Pelabuhan Manokwari, Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Soekarno Hatta.
Maritje Pattiwaellapia menuturkan, ekspor terbanyak dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bintuni dengan nilai mencapai 191,57 juta dolar AS atau sekitar 97,19% dari total ekspor. Kemudian, dari Pelabuhan Manokwari dengan nilai 2,19 juta dolar AS atau setara 1,11% dari total ekspor. Sehingga, akumulasi ekspor yang dilakukan langsung dari Papua Barat adalah 193,76 juta dolar AS atau sekitar 98,30% dari total eskpor.
Selain itu, aktivitas ekspor dari luar Papua Barat melalui Bandara Soekarno Hatta senilai 2,27 juta dolar AS atau sekitar 1,15% , dari Pelabuhan Tanjung Perak tercatat 0,91 juta dolar AS atau 0,46% dan dari Bandara Sultan Hasanuddin 0 ,17 juta dolar AS atau 0,09%.
“Total ekspor yang dilakukan dari luar Papua Barat sebanyak 3,35 juta dolar AS atau 1,70% dari total ekspor Papua Barat,” pungkas dia. (PB15)
Berita ini telah terbit di Harian Papua Barat News edisi Senin 22 Maret 2021