EKONOMIInforial

Juni 2021, Ekspor Papua Barat Kembali Meningkat

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Nilai ekspor Provinsi Papua Barat kembali mengalami peningkatan pada Juni 2021.

Realisasinya mencapai 187,92 juta dolar AS atau naik 34,10 persen (month to month/mtm), jika dibandingkan dengan Mei 2021 yang hanya 140,13 juta dolar AS.

“Secara tahunan juga naik 38,64 persen (yoy),” kata Kepala Badan Pusat Statistik Papua Barat Maritje Pattiwaellapia saat menggelar konferensi pers virtual, pada Senin 2 Agustus 2021.

Kinerja ekspor yang positif ini ditopang oleh sektor minyak dan gas (Migas) sebesar 97,31 persen atau setara 182,87 juta dolar AS. Sedangkan sektor non migas menyumbang 2,69 persen atau setara 5,05 juta dolar AS.

Dari sisi pertumbuhan, sektor migas mengalami peningkatan 33,55 persen (mtm) dan 39,37 persen (yoy). “Sektor non migas tumbuh lebih tinggi sebesar 57,68 persen (mtm) dan 16,65 persen (yoy),” ujar Maritje.

Golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat adalah bahan bakar mineral sebesar 182,87 juta dolar AS atau 97,31 persen dari total ekspor. Kemudian, golongan perhiasan/permata 1,80 juta dolar AS, garam belerang dan kapur 1,72 juta dolar AS, ikan dan udang 1,11 juta dolar AS, daging dan ikan olahan 0,40 juta dolar AS, barang dari kayu 0,01 juta dolar AS, produk hewani 0,01 juta dolar AS. “Sisanya berasal dari golongan paket pos, dan parcel,” ujar dia.

Ia menjelaskan, ada tiga negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar Papua Barat. Yaitu, Tiongkok dengan nilai ekspor 131,54 juta dolar AS (70 persen dari total ekspor), Singapura sebanyak 32,45 juta dolar AS (17,27 persen), dan Korea Selatan sebesar 12,23 juta dolar AS (6,51 persen).

Sisanya, permintaan ekspor Papua Barat dari negara seperti Meksiko, Jepang, Taiwan, Timor Leste, Italia, Hongkong, Malaysia, dan Yunani. “Jika dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor ke Singapura dan Jepang mengalami peningkatan signifikan,” ujarnya.

Maritje melanjutkan, ekspor Papua Barat pada Juni 2021 dilakukan melalui tiga pelabuhan laut dan dua pelabuhan udara.

Untuk pelabuhan laut, ekspor terbanyak via Pelabuhan Teluk Bintuni dengan nilai 182,87 juta dolar AS atau 97,31 persen dari total ekspor Papua Barat. Disusul Pelabuhan Laut Manokwari 1,72 juta dolar AS atau 0,91 persen dan Pelabuhan Tanjung Perak 1,16 juta dolar AS atau 0,62 persen. Sehingga, ekspor dari pelabuhan laut mencapai 98 persen dari total ekspor atau setara 184,59 juta dolar AS.

“Lewat pelabuhan udara sebanyak 3,34 juta dolar AS atau 1,77 persen dari total ekspor. Terdiri dari Bandara Soekarno-Hatta 2,01 juta dolar AS dan Hasanuddin 1,16 juta dolar AS,” pungkas Maritje Pattiwaellapia. (PB15)

**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Kamis 5 Agustus 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *