Kompetensi Petugas Kunci Sukses Program STBM
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Papua Barat berkomitmen terus meningkatkan kompetensi petugas sanitasi yang berada di sejumlah Puskesmas. Sehingga, program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bisa berjalan dengan baik.
“Supaya mereka bisa mencapai target program STBM dengan benar dan baik,” kata Ketua HAKLI Papua Barat Edi Sunandar ketika dikonfirmasi awak media di Manokwari, Sabtu (28/11/2020) pekan lalu.
Ia menuturkan percepatan pembangunan kualitas kesehatan khususnya tentang sanitasi masih menghadapi tantangan. Program tersebut merupakan metode pendekatan dalam mengubah perilaku melalui pemberdayaan masyarakat di setiap kabupaten/kota.
“Salah satu tupoksi yang harus dikerjakan teman-teman sanitarian itu ada lima pilar,” kata Edi.
Lima pilar yang dimaksud adalah, mengajarkan masyarakat agar tidak membuang air besar sembarangan, membiasakan masyarakat untuk selalu mencuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum di rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Dia menjelaskan bahwa terlaksananya lima pilar dalam program sanitasi berdampak langsung pada turunnya angka stunting dan gizi buruk. Sebab, kualitas lingkungan yang baik menjadi faktor utama tercapainya kualitas kesehatan masyarakat.
“Dari hasil riset, lingkungan sangat berpengaruh terhadap masalah kesehatan terutama bayi dan anak-anak,” ujar Edi.
Di tahun 2019 silam, kata dia, HAKLI Papua Barat bersama UNICEF selaku mitra kerja, telah menjalankan program sanitasi sekolah dan STBM di Kabupaten Manokwari. Ada 20 sekolah dasar yang terlibat dalam program sanitasi tersebut.
Ketua HAKLI Pusat Arif Sumantri menjelaskan terlaksananya program sanitasi yang baik di tengah masa pandemi juga dapat menekan angka penyebaran virus korona. Lantaran, perkembangan mikroorganisme virus akan terhambat. (PB15)
**Berita ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News edisi Selasa 1 Desember 2020
