Inforial

Operasi Ketupat Mansinam 2021 Digelar 12 Hari

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Menjelang perayaan Idul Fitri, Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat mulai melaksanakan Operasi Ketupat Mansinam 2021 selama 12 hari kedepan, terhitung sejak 6 sampai 17 Mei 2021.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan operasi, maka terlebih dahulu dilakukan apel gelar pasukan yang dipimpin oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, pada Rabu sore (5/5/2021).

Operasi ketupat ini dilaksanakan di seluruh Indonesia termasuk Provinsi Papua Barat.

Selain personil TNI/Polri, operasi juga melibatkan unsur eksternal di Papua Barat seperti Basarnas Manokwari, Dinas Perhubungan Papua Barat, Dinas Kesehatan, pramuka, dan beberapa organisasi masyarakat di wilayah setempat.

“Apel gelar pasukan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan Pelaksanaan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H,” ucap Dominggus.

Dia melanjutkan, jumlah personil yang terlibat dalam operasi terdiri dari personil Polda Papua Barat sebanyak 190 orang, personil TNI ada 124 serta unsur eksternal sebanyak 805 orang.

Personil itu akan disebar ke 19 pos pengamanan, 16 pos pelayanan, dan 2 pos terpadu. “Mengamankan perayaan Idul Fifri dan berfungsi untuk mengendalikan penyebaran klaster baru Covid-19,” jelas dia.

Dominggus melanjutkan, di tengah masa pandemi pemerintah pusat telah mengeluarkan surat edaran terkait larangan mudik untuk menekan kasus penyebaran virus korona. Hal itu akan diterapkan di seluruh daerah. “Hari ini (kemarin, red) tranportasi terakhir. Besok (Hari ini, red) sudah tidak ada lagi,” jelas dia

Gubernur melanjutkan, pemerintah beserta seluruh unsur terkait terus berupaya agar kasus korona bisa ditekan. Selain upaya menjaga situasi kamtibmas selama Idul Fitri, disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan juga menjadi prioritas operasi tersebut. “Sehingga kita bisa putuskan penyebaran Covid-19 di Papua Barat,” ujar dia.

“Sampai hari ini, persentase kesembuhan pasien Covid di Papua Barat mencapai 95,3 persen. Kita terus berupaya tingkatkan, tapi protokol kesehatan harus optimal,” kata Dominggus menambahkan.

Dominggus mengimbau agar seluruh pejabat pemerintah di provinsi setempat untuk tidak melakukan buka puasa bersama dan perayaan Idul Fitri bersama. “Tidak ada halal bihalal dan open house sesuai larangan dari Mendagri,” tegas Gubernur.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing menuturkan, Operasi Ketupat 2021 mengutamakan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto). Nantinya, Polri bersama TNI dan unsur eksternal yang terlibat tetap memantau pergerakan masyarakat di pintu-pintu masuk. “Prioritaskan langkah-langkah preemtif dan preventif secara humanis,” jelas Tornagogo.

Dia melanjutkan, sesuai Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo nomor ST/949/V/Ops.2./2021 ada sejumlah langkah yang perlu dilaksanakan ketika operasi. Antara lain, menjalin koordinasi dengan Satgas Covid-19, patroli gabungan secara periodik untuk memastikan tidak terjadi kerumunan, memastikan pelaksanaan swab antigen berjalan maksimal, dan penegakkan hukum protokol kesehatan.

“Nanti saat shalat juga kita atur jaga jarak. Nanti menggunakan satu pintu untuk mengecek kesehatan di lokasi yang jadi titik shalat,” jelas Kapolda.

Sebagai informasi, Operasi Ketupat 2021 serentak diselenggarakan di Indonesia. Jumlah personil yang terlibat sebanyak 155.005 terdiri dari 90.592 personil Polri, 11.533 personil TNI, serta 52.880 personil dari unsur eksternal. Ratusan ribu personil itu disebar ke 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang berniat mudik, 1.536 pos pengamanan untuk menghindari gangguan kamtibmas, 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan pusat keramaian seperti pelabuhan, bandara, tempat wisata dan lainnya. (PB15)

 

**Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Kamis 6 Mei 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.