Oransbari Dilirik sebagai Lumbung Padi Papua Barat
MANOKWARI, PB News – Pemerintah Provinsi Papua Barat terus menggenjot peningkatan lahan padi di Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan. Mimpi menjadikan Manokwari Selatan sebagai salah satu lumbung padi di Papua Barat terus didorong melalui program pendampingan maupun bantuan stimulant.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengungkapkan prospek pengembangan lahan pertanian di Kabupaten Manokwari Selatan sangat menjanjikan. Menurutnya kawasan lahan persawahan di Mansel yang luasnya 645 hektar diharapkan mampu memenuhi kebutuhan beras di wilayah Manokwari Raya.
“Kita berharap lahan yang kita tanam ini mampu menghasilkan beras untuk bahan pangan bagi warga,” ujar Mandacan di sela-sela pencanangan penanaman padi sawah di Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan, Jumat (19/2/2021).
Gubernur melanjutkan pemerintah pusat telah memberi target kepada daerah untuk menyiapkan lahan padi seluasĀ 10.000 hektar. Lahan itu digunakan untuk membangun lumbung pangan, sebagai langkah antisipasi penyediaan pangan bagi daerah maupun wilayah lainnya di luar Papua Barat apabila terjadi krisis atau pandemi berkepanjangan.
“Menteri menyarankan agar kita membuka lahan menyiapkan lumbung pangan di Papua Barat,” bebernya.
Dia menambahkan, jumlah penduduk di Papua Barat telah mencapai 1 juta jiwa dan akan terus bertambah. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan penyiapan lumbung pangan bagi masyarakat. Sehingga tidak terjadi kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan.
“Luas wilayah kita 99.671.63 KM2 , sayang sekali jika tidak dimanfaatkan untuk penyiapan lahan pangan,” sambungnya.
Dia berharap seluruh daerah di Papua Barat mulai menyiapkan lahan sebagai areal pengembangan pertanian. Mulai padi sawah atau padi ladang maupun pangan lokal seperti petatas, ubi jalar, singkong dan sagu. Penyiapan lahan potensial bagi komoditas pangan unggulan merupakan solusi bijak mengentaskan permasalahan kemiskinan dan kelangkaan pangan di setiap daerah.
“Setiap daerah harus memulai menyiapkan lahan dan kawasan khusus untuk pengembangan komoditas pangan unggulan lokal sehingga tidak menyengsarakan masyarakat ke depan,” tandas kepala suku besar Arfak itu.
Senada, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Yacob Fonataba menuturkan secara berkelanjutan pemerintah daerah mengenjot program pengembangan komoditi padi maupun lokal. Terobosan pengembangan komoditi menggunakan pola intensifikasi melalui penyediaan bibit unggul, pupuk, dan obat pertanian untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
“Selain intensifikasi kami juga menggunakan pendekatan perluasan lahan (ekstensifikasi) dengan mesin, dan pembangunan sumber air irigasi,” paparnya.
Yacob menambahkan selain dua pendekatan di atas koordinasi dengan sektor perbankan juga dilakukan. Perbankan merupakan mitra strategis dalam penyiapan modal usaha bagiĀ tenaga kerja sektor pertanian.
“Kebersamaan dengan semua pihak termasuk perbankan dan mitra pembangunan di daerah sangatlah penting,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga gubernur meminta agar dinas menggeser alokasi dua unit mesin panen padi yang sedianya ke Kabupaten Sorong ke Manokwari Selatan. (PB22)
Berita ini telah terbit di harian Papua Barat News edisi 22 Februari 2021