Penyaluran KUR di Papua Barat Meningkat Signifikan
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pemerintah telah memperpanjang subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 sebesar 3 persen dari total bunga 6 persen, untuk mempercepat pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19.
Di Provinsi Papua Barat, penyaluran KUR sejak Januari sampai 18 Juni 2021 meningkat sangat signifikan yakni Rp400,09 miliar bila dibanding penyaluran tahun 2020 lalu.
“Peningkatan hampir 100 persen. Januari sampai Juni tahun 2020 penyaluran KUR hanya Rp214 miliar,” kata Kepala Seksi Bidang Pembinaan & Pelaksanaan Anggaran (PPA) IIB Direktorat Jenderal Perbendaharaan Papua Barat Alif Fahrudin saat dikonfirmasi Papua Barat News, Senin 21 Juni 2021.
Peningkatan penyaluran KUR tahun 2021 ini mengindikasikan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mulai menggeliat, setelah mengalami tekanan akibat pandemi. “Kita harapkan UMKM ini mampu bertahan,” jelas dia.
Alif melanjutkan, hasil monitoring dan evaluasi, debitur KUR di Papua Barat mengakui bahwa kebijakan pemerintah memberikan tambahan subsidi 3 persen dari total bunga KUR 6 persen, sangat membantu dari sisi permodalan. Misalkan, pedagang es mampu mengembangkan usahanya setelah menerima pinjaman KUR. “Apalagi ada bantuan subsidi 3 persen dari total bunga KUR 6 persen itu,” ucap Alif.
Penyaluran KUR di Provinsi Papua Barat masih terkonsentrasi di Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari dengan realisasi masing-masingnya adalah Rp118,73 miliar dan Rp112,73 miliar.
Kemudian, penyaluran di Kabupaten Sorong mencapai Rp42,15 miliar, Kabupaten Teluk Bintuni sebanyak Rp32,42 miliar, Kabupaten Fakfak Rp26,25 miliar, Kabupaten Sorong Selatan Rp20,16 miliar, Kabupaten Kaimana Rp19,43 miliar, Kabupaten Raja Ampat Rp14,48 miliar, Kabupaten Teluk Wondama Rp7,97 miliar, Kabupaten Tambrauw Rp3,44 miliar, Kabupaten Manokwari Selatan Rp1,79 miliar dan Kabupaten Maybrat hanya Rp491 juta. “Penyaluran KUR terbanyak itu di Kota Sorong dan Manokwari,” ujar Alif.
Dari sisi sektor usaha, penyaluran KUR terbanyak pada sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak Rp209,90 miliar. Disusul sektor jasa kemasyarakatan dan hiburan sekitar Rp50,74 miliar, sektor pertanian perburuan dan kehutanan sebesar Rp34,53 miliar, sektor penyedia akomodasi dan penyedia makan minum Rp29,70 miliar, industri pengolahan Rp24,15 miliar, sektor transportasi pergudangan dan komunikasi Rp18,78 miliar, sektor perikanan Rp16,68 miliar, sektor real estate dan usaha persewaan Rp10,73 miliar, sektor jasa kesehatan Rp2,95 miliar, sektor jasa konstruksi Rp1,81 miliar dan sektor jasa pendidikan Rp77 juta. “Masih sama, penyaluran KUR paling banyak ke sektor perdagangan,” ucap Alif.
Ada lima bank milik pemerintah yang menyalurkan KUR di Papua Barat yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Papua dan BRI Syariah. Jumlah debitur KUR dari lima bank tersebut mencapai 9.321 debitur. (PB15)
**Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Selasa 22 Juni 2021