Peserta Vaksinasi Massal di Manokwari Lampaui Target
- Sambut HUT Adhyaksa-61
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Jumlah peserta vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Tinggi Papua Barat di Manokwari, pada Rabu (14/7/2021), melampui target dari panita pelaksana.
Sejak pukul 08.30 WIT, warga Kota Manokwari mulai berdatangan satu persatu ke lokasi kegiatan. Hingga pukul 14.30 WIT, jumlah peserta yang mengikuti vaksinasi massal mencapai 600 orang.
Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Papua Barat Rudy Hartono selaku ketua panitia mengatakan, vaksinasi massal merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bakti sosial menyambut HUT Adhyaksa ke 61 dan HUT IAD XXI. Target peserta awalnya hanya 100 sampai 200 orang, namun warga sangat antusias mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Jumlah peserta di luar ekspektasi,” kata Rudy saat dikonfirmasi sejumlah awak media.
Sebelum pelaksanaan, kata dia, informasi terkait vaksinasi massal telah disebarkan melalui akun media sosial milik Kejati Papua Barat seperti facebook, twitter dan instagram. Warga yang ditargetkan awal terlibat dalam kegiatan tersebut hanyalah warga sekitar lokasi kantor.
“Ternyata ada masyarakat di Rendani telepon tanya soal syarat ikut vaksinasi,” jelas dia.
Rencana vaksinasi massal itu telah dikoordinasikan dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan. Sehingga, tenaga vaksinator dan dua jenis dosis vaksin disiapkan oleh dinas terkait.
“Jenis vaksinnya itu Sinovac dan AstraZeneca. Paling bagus itu, karena tingkat imunnya bisa sampai 80 persen,” ujar Rudy.
Dia menerangkan, bagi warga yang baru menerima vaksin dosis pertama akan kembali menerima dosis kedua agar terbentuk kekebalan tubuh. Untuk penerimaan dosis kedua, warga bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat atau mengikuti acara vaksinasi massal lainnya. Asalkan, jenis vaksinnya harus sesuai dengan jenis vaksin pada tahap pertama.
“Dan juga harus bawa sertifikat vaksin tahap pertama, lalu dia sampaikan ke petugas medisnya,” ucap dia.
Selain Dinas Kesehatan, Kejati Papua Barat juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat terkait stimulus berupa paketan sembako bagi warga yang mengikuti vaksinasi itu. Pembagian sembako itu sesuai program Pemerintah Provinsi Papua Barat selama masa pandemi, khususnya memacu keikutsertaan masyarakat dalam vaksinasi.
“Sembako itu diberikan ke peserta vaksinasi yang ekonominya menegah ke bawah bukan yang mampu,” jelas Rudy.
Sementara itu, Tobias Frederik Sorbu salah satu peserta mengaku baru pertama kali menerima vaksin dan merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19.
“Setelah menerima dosis pertama vaksin jenis Sinovac, maka 28 hari kedepan baru bisa kembali menerima vaksin dosis kedua,” tutur dia.
Awalnya ia sempat ragu mengikuti vaksin, sebab banyak informasi keliru tentang vaksin bertebaran di berbagai platform digital. Namun, melihat banyak warga yang divaksin dan tetap sehat maka dirinya berani divaksin.
“Selain itu, pemerintah telah menetapkan salah satu syarat berpergian adalah warga yang sudah divaksin,” ucap Tobias.
Dia kemudian mengajak seluruh warga di Kabupaten Manokwari untuk tidak mudah percaya informasi hoaks soal vaksin dan mulai berpartisipasi dalam setiap kegiatan vaksinasi massal.
Sebagai informasi, vaksinasi massal dalam rangka menyambut HUT Adhyaksa ke 61 dan HUT IAD XXI dihadiri oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Bupati Manokwari Hermus Indou dan sejumlah pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat. (PB15)