EKONOMIInforial

PLN Operasikan 10 PLTS di Raja Ampat

  • Pasok listrik ke 13 kampung

WAISAI, papuabaratnews.co – PT PLN (Persero) berkomitmen agar masyarakat di seluruh Papua Barat dapat menikmati listrik. Berbagai upaya telah dilakukan. Kali ini, 10 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Raja Ampat resmi dioperasikan.

Manager PLN UP3 Sorong Martha Adi Nugraha mengatakan, proses pembangunan PLTS berkpasitas 710 kWp sudah dimulai sejak Februari 2021 dan diresmikan pada pertengahan April.

10 PLTS itu akan memasok listrik untuk 13 kampung di Raja Ampat meliputi Kampung Solol, Bianci, Beo, Kalitoko, Wejim Timur, Wejim Barat, Satukurano, Atkari, Limalas Timur, Limalas Barat, Kayerepop, Kapatcol dan Aduwey.

“Ini merupakan komitmen dan semangat kami dalam menerangi Papua,” ucap Martha dalam keterangan resmi yang diterima Papua Barat News di Manokwari, Kamis (22/4/2021).

Dia menjelaskan, dalam proses pembangunan 10 PLTS mengalami berbagai tantangan. Karena, sebagian kampung tidak memiliki dermaga. Akibatnya, pendistribusian material ke lokasi proyek menggunakan speedboat kecil. “Namun Puji Tuhan semua berjalan lancar,” jelas dia.

Sesuai kebutuhan awal pelanggan, sambung Martha, rata-rata daya yang terpasang di setiap rumah adalah 900 VA. Masyarakat nantinya dapat melakukan tambah daya, jika membutuhkan daya yang lebih besar.

Total saat ini, ada 80 pelanggan telah dilistriki oleh pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) tersebut. “Setiap harinya seluruh PLTS dapat menyuplai listrik untuk masyarakat kampung selama 24 jam penuh,” ucap dia.

Martha melanjutkan, penggunaan PLTS sebagai pembangkit tenaga listrik menggunakan EBT merupakan salah satu wujud nyata transformasi PLN pada poin Green.

Hal ini merupakan wujud nyata PLN dalam meningkatkan bauran EBT di Indonesia. “PLN terus berupaya melistriki seluruh wilayah Papua dan Papua Barat,” tutur Martha.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten II Ekonomi Pembangunan Kabupaten Raja Ampat Noah Komboy menilai, pengoperasian 10 PLTS yang mengaliri listrik ke 13 kampung merupakan salah satu pelayanan terbaik PLN.

Sehingga, kegiatan masyarakat menjadi lebih produktif dengan adanya pasokan listrik. “Berkat adanya sinergi yang baik antara PLN dan pihak pemerintah kabupaten, maka penerangan untuk masyarakat dapat terwujud,” ungkapnya.

Noah menuturkan bahwa hadirnya listrik dapat membantu di seluruh bidang, baik perekonomian hingga pendidikan. Anak-anak dapat belajar dengan nyaman di malam hari setelah sebelumnya harus menggunakan pelita atau mesin genset untuk menerangi rumah mereka.

Dia kemudian berharap, seluruh masyarakat di Kabupaten Raja Ampat dapat menikmati listrik dengan nyaman dan merawat aset yang telah dibangun oleh PLN. “Sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan,” tutur Noah.

Nele Dimara, salah satu masyarakat Kampung Solol, mengucapkan terima kasih kepada PLN karena telah melistriki kampungnya. “Sebelumnya kami sangat sulit soal penerangan, tapi dengan hadirnya PLN kami merasa senang dan bangga karena seluruh aktivitas dapat terbantu,” pungkas dia. (ADV/PB15)

 

**Artikel ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Jumat 23 April 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.