Program Langit Biru, Harga Pertalite di Manokwari Turun
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pertamina (Persero) memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi jenis Pertalite mendapat pemotongan khusus sebesar Rp1.400 dari harga normal yakni Rp7.850 per liter.
Dengan demikian, harga terbaru Pertalite yang mulai berlaku sejak 21 Maret 2021 adalah Rp6.450 per liter.
Sales Area Manager Retail Papua Barat Jalu Tarwoco mengatakan, kebijakan menurunkan harga Pertalite merupakan dukungan Pertamina terhadap pemerintah dalam menciptakan udara bersih lewat Program Langit Biru. Program ini akan diterapkan di seluruh Indonesia secara bertahap, sehingga konsumen dapat menggunakan BBM beroktan tinggi untuk menekan emisi gas buang beracun.
“Di Manokwari program dari Pertamina mulai berlaku sejak tanggal 21 Maret. Artinya, produk Pertalite kita jual sama dengan harga Premium,” ujar dia saat ditemui Papua Barat News di Manokwari, Minggu pagi (21/3/2021).
Dia melanjutkan, ada tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Manokwari yang diikutsertakan dalam Program Langit Biru yakni SPBU Jalan Baru, SPBU Sowi dan SPBU SP5.
“Pelaksanaannya nanti akan dievaluasi secara berkelanjutan,” jelas dia.
“Di Kabupaten Manokwari ini ada lima SPBU, tapi tahap pertama kita lakukan di tiga SPBU itu,” kata Jalu menambahkan.
Dia menuturkan, Manokwari menjadi kabupaten pertama di Provinsi Papua Barat yang menerapkan Program Langit Biru. Setelah itu, Pertamina akan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut yang kemudian dilanjutkan ke kabupaten/kota lainnya di Papua Barat.
Peluncuran di Manokwari dilakukan secara bersamaan dengan Jayapura selaku Ibu Kota Provinsi Papua.
“Tahap pertama memang difokuskan di ibu kota provinsi,” jelas dia.
Jalu mengimbau agar seluruh konsumen di Kabupaten Manokwari yang selama ini belum pernah menggunakan Pertalite, secara periodik meninggalkan BBM beroktan rendah seperti Premium dan Solar.
Sebab, penggunaan BBM dengan oktan rendah tidak hanya merusak mesin kendaraan, tetapi juga menyebabkan polusi udara.
BBM oktan rendah membuat pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna dan menghasilkan gas buangan beracun. Seperti, karbon monoksida, NO2, Sulphur Dioksida (SO2), Ozon serta Particulate matter (PM).
“Sosialisasi kepada masyarakat kita sudah laksanakan dua minggu sebelumnya, dan koordinasi dengan pemerintah daerah juga sudah kita lakukan,” ujar Jalu.
Ia menjelaskan, secara teknis nantinya petugas dari masing-masing SPBU akan mengatur sekaligus mengajak konsumen pengguna kendaraan roda dua, roda tiga, dan angkutan umum dapat memanfaatkan harga khusus Pertalite tersebut.
“Harapan kami, banyak masyarakat mencoba program Pertamina ini agar bisa berdampak pada emisi gas buang kendaraan,” pungkas dia.(PB15)
Berita ini telah terbit di Harian Papua Barat News Edisi Senin 22 Maret 2021