EKONOMIInforial

Ekspor Papua Barat Naik 5,37 Persen

MANOKWARI, papuabaratnews.coBadan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat kinerja ekspor periode September 2020 mengalami pertumbuhan cukup positif dengan nilai mencapai 130,28 juta dolar AS. Jumlah ini meningkat 5,37 persen (mont to month/mtm) jika dibandingkan dengan kinerja ekspor pada Agustus 2020 yang hanya mencapai 123,65 juta dolar AS. Akan tetapi, secara tahunan (year on year/yoy) kinerja ekspor Papua Barat mengalami penurunan 28,03 persen jika dibandingkan dengan September 2019 yang tercatat sebesar181,01 juta dolar AS.

“Dibandingkan dengan Bulan Agustus itu ekspor Papua Barat naik 5,37 persen (mtm),” ujar Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia, pekan lalu.

Dia menjelaskan sektor minyak dan gas (Migas) masih memiliki peran sangat signifikan terhadap total ekspor Papua Barat, dibandingkan sektor non migas. Untuk periode September 2020, kontribusi migas terhadap total ekspor mencapai 97,96 persen sedangkan non migas hanya 2,04 persen.

“Nilai ekspornya itu sektor migas sebesar 127,62 juta dolar AS dan non migas 2,66 juta dolar AS,” terang Maritje.

“Nilai ekspor migas ini mengalami kenaikan 4,53 persen (mtm) dan non migas 70,15 persen (mtm). Sebaliknya kalau tahunan itu terjadi perubahan negatif, migasnya -27,99 persen (yoy) dan non migas -29,61 persen (yoy),” kata dia menambahkan.

56 persen ekspor ke Tiongkok

BPS mencatat Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar Papua Barat. Untuk kondisi September 2020 ada tiga negara terbesar tujuan ekspor antara lain, Tiongkok dengan nilai ekspor 73,04 juta dolar AS atau 56 persen dari total ekspor Papua Barat. Disusul Jepang dengan nilai ekspor menyentuh 26,72 juta dolar AS atau sekitar 20 persen dari total ekspor. Kemudian ada Korea Selatan dengan nilai ekspor sebesar 24,93 juta dolar AS atau 19,13 persen dari total ekspor. Sisanya diekspor ke Malaysia, Taiwan, Timor Leste, Singapore, India, Yunani, Perancis, Belanda dan Turki.

“Golongan barang yang diekspor itu seperti garam, belerang, kapur, bahan bakar mineral, kayu, barang dari kayu, kertas, dan lainnya. Kalau ekpor ikan dan udang itu mengalam penurunan dari bulan sebelumnya,” ujar Maritje Pattiwaellapia.

Ekspor dari Bintuni

Maritje Pattiwaellapia mengatakan ekspor dari tiga pelabuhan di Papua Barat yakni Teluk Bintuni, Manokwari dan Sorong mencapai 99,44 persen dari total ekspor dengan nilai mencapai 129,55 juta dolar AS. Sedangkan sisanya diekspor melalui provinsi lain sekitar 0,56 persen atau 0,73 juta dolar AS.

Maritje merincikan nilai ekspor dari Pelabuhan Teluk Bintuni mencapai 124,39 juta dolar AS (95,48 persen), Pelabuhan Manokwari sebesar 1,94 juta dolar AS (1,49 persen) dan Pelabuhan Sorong sebanyak 3,23 juta dolar AS (2,48 persen).(PB15)

**Berita ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News edisi Rabu 11 November 2020

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.