Tomat dan Ikan Sumbang Inflasi Manokwari
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Kota Manokwari pada Juni 2021 sebesar 0,99 persen dengan Indeks Harga Konsumen 110,55.
Tomat menjadi komoditas yang memiliki andil inflasi terbesar Kota Manokwari, disusul ikan mumar, ikan oci, ikan cakalang dan cabai rawit.
“Kota Manokwari menempati peringkat inflasi ketiga tertinggi di Indonesia,” kata Kepala BPS Provinsi Papua Barat Maritje Pattiwaellapia melalui keterangan resminya, Minggu (11/7/2021).
Selain itu, kata dia, ada lima komoditas yang memiliki andil deflasi terbesar Kota Manokwari yakni bayam, ikan kakap merah, ikan ekor kuning, buah pinang dan buah pepaya. “Itu lima komoditas yang mengalami deflasi,” jelas Maritje.
Apabila ditinjau dari sub kelompok pengeluaran, inflasi Kota Manokwari terjadi lantaran ada peningkatan indeks harga dari beberapa kelompok.
Seperti kelompok makan, minum dan tembakau 2,86 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,48 persen. Kelompok perlengkapan dan peralatan rutin rumah tangga 0,40 persen. Kelompok transportasi 0,34 persen. Kelompok restoran 0,13 persen. “Dan kelompok pakian dan alas kaki mengalami inflasi 0,10 persen,” ujar Maritje.
Selain itu, sambung dia, ada juga sub kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga atau deflasi. Meliputi, kelompok perawatan pribadi -1, 58 persen, kelompok perumahan -0,09 persen, dan kelompok kesehatan -0,08 persen.
Kondisi inflasi Kota Manokwari pada Juni 2021 menempatkan Manokwari sebagai kota yang mengalami inflasi tertinggi kedua setelah Kota Sorong di kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua).
“Inflasi tahun kalender Manokwari sebesar 2,67 persen (Juni 2021 terhadap Desember 2020) dan inflasi tahun ke tahun 1,99 persen (Juni 2021 terhadap Juni 2020),” pungkas Maritje Pattiwaellapia. (PB15)