Tutup Dikmata TNI AD, Pangdam: Jangan Jadi Prajurit Cengeng
RANSIKI – Panglima Komando Daerah XVIII Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, memimpin penutupan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang II di Lapangan Upacara Mako Rindam XVIII Kasuari, Distrik Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, Jumat (14/4/2023).
Acara penutupan tersebut menandakan bahwa 409 prajurit siswa Dikmata telah selesai mengikuti pendidikan dan secara resmi menyandang pangkat Prajurit Dua (Prada).
Pangdam dalam amanatnya mengatakan dirinya sangat bersyukur serta bangga atas pencapaian seluruh mantan prajurit siswa Dikmata Secata Rindam XVIII/Kasuari yang berhasil menyelesaikan pendidikan pertama Prajurit Angkatan Darat.
“Mulai saat ini, kalian harus taat dan patuh terhadap semua peraturan, karena kalian telah terikat dan diikat oleh disiplin militer. Hidup kalian akan senantiasa diatur oleh norma dan aturan yang berlaku di lingkungan TNI AD,” katanya.
Pangdam lalu berpesan agar semua prajurit yang baru saja lulus, untuk memanfaatkan semua materi pelatihan yang sudah diterima selama lima bulan di Rindam XVIII Kasuari.
“Selama kurang lebih lima bulan kalian sudah digembleng serta dibekali oleh para pelatih dan pengajar dalam kawah Candradimuka Rindam XVIII Kasuari, dengan berbagai materi. Jadi kuatkan niat dan tekad untuk menjadi prajurit yang mencintai dan dicintai rakyat. Kalian adalah anak negara untuk menjaga kedaulatan NKRI. Kalian tidak boleh menjadi prajurit cengeng, jadi prajurit harus tangguh dan tahan uji, serta siap ditempatkan di mana saja,” tuturnya.
Pangdam menegaskan, dengan perubahan status dari sipil menjadi militer, setiap mantan prajurit siswa Dikmata harus mematuhi semua aturan dan ketentuan sebagai bagian dari TNI AD.
“Kalian sudah diikat dan terikat oleh disiplin militer. Hidup dan kehidupan kalian senantiasa diatur oleh berbagai norma dan aturan yang berlaku di lingkungan TNI AD, seperti sapta marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI,” katanya.
Setelah menyelesaikan Pendidikan Pertama seluruh prajurit yang baru dilantik ini nantinya akan mengikuti pendidikan tahap ke dua, yakni pendidikan kejuruan atau kecabangan, mulai dari infanteri, kavaleri, artileri medan (Armed), artileri pertahanan udara (Arhanud), zeni, perhubungan, perbekalan angkutan, peralatan, kesehatan, polisi militer dan kecabangan administrasi seperti Ajen. (ADK)