136 Enumerator Dikerahkan Kumpulkan Data Kesehatan di Papua Barat
MANOKWARI – Pemerintah Provinsi Papua Barat mengerahkan 136 tenaga enumerator untuk melakukan pengumpulan data kesehatan ke seluruh wilayah di provinsi itu, guna mendukung pelaksanaan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.
“Pendataan berlangsung selama 50 hari dari 12 Agustus-2 Oktober 2023,” kata Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw di Manokwari, Rabu (9/8/2023).
Ia menjelaskan tenaga enumerator terdiri dari bidan, perawat, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lainnya terlebih dahulu diberikan pelatihan khusus sejak 31 Juli-8 Agustus 2023.
Jumlah tenaga enumerator dari enam kabupaten sebanyak 20 orang yaitu Manokwari, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fakfak dan Kaimana.
“Kecuali Manokwari Selatan, jumlah tenaga enumeratornya hanya 16 orang,” ucap Paulus Waterpauw.
Ia menuturkan bahwa data kesehatan yang dikumpulkan termasuk prevalensi balita gagal tumbuh akibat kurang gizi atau stunting dan kemiskinan ekstream pada tujuh kabupaten di Papua Barat.
Untuk itu, setiap pemerintah kabupaten wajib memberikan pendampingan bagi tenaga enumerator supaya proses pengumpulan data kesehatan dilakukan dengan maksimal.
“Aparat tingkat kabupaten, distrik dan kampung lakukan pendampingan agar pengambilan data berjalan lancar,” ucap Paulus Waterpauw.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorongan menuturkan pendampingan dari pemerintah kabupaten bermaksud untuk mencegah pengukuran tinggi dan berat badan kurang tepat, kekeliruan mengisi data kuesioner, dan penggunaan alat yang belum dikalibrasi atau rusak.
Selain itu, pemerintah kabupaten harus mengindentifikasi secara tepat keluarga atau sasaran yang akan didata, dan memberikan arahan bagi seluruh masyarakat terkait pelaksanaan survei kesehatan.
“Supaya masyarakat bersedia memberikan informasi kepada tim enumerator dengan benar, karena pendataan ini berpengaruh terhadap prevalensi stunting,” tutur Otto.
Ia menjelaskan pengumpulan data yang dilakukan oleh ratusan tenaga enumerator, kemudian diolah tim dari Kementerian Kesehatan dan dipublikasikan dalam Survei Kesehatan Indonesia 2023.
Survei tersebut menggambarkan kondisi penanganan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat di Provinsi Papua Barat.
“Survei Kesehatan Indonesia dipublikasi di Bulan Desember 2023. Data surve merupakan potret penangan kesehatan, makanya pengumpulan data harus tepat,” ucap Otto Parorongan. (SWF)