Lintas Papua

BI Perkenalkan MA-11 dalam Penanaman Padi di Manokwari

MANOKWARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua Barat memperkenalkan teknologi Microbachter Alfalfa (MA) 11 dalam penanaman padi perdana pada lahan seluas seperempat (1/4) hektar di Kampung Udapi Hilir, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Kamis (19/10/2023).

Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat, Rommy Tamawiwy mengatakan, kegiatan sebut sebagai upaya pengendalian inflasi pangan, khususnya di Manokwari.

“Hal ini sekaligus menjawab ketersediaan pangan sehingga tidak lagi bergantung dan berharap suplai pangan dari daerah lain,” kata Rommy.

Menurut Rommy, melalui pemanfaatan potensi dan ketersediaan lahan yang ada, Manokwari seharusnya bisa menjadi lumbung beras.

Untuk meningkatkan produksi beras, kata Rommy, Bank Indonesia bersama instansi pemerintah daerah telah memberikan pembekalan mengenai budidaya pertanian organik berbasis MA-11 bagi kelompok tani melalui kegiatan pelatihan usaha tani berkualitas.

Upaya itu merupakan solusi alternatif dalam menghadapi keterbatasan pupuk subsidi, sekaligus memanfaatkan bahan baku pupuk organik yang mudah diperoleh.

“Peningkatan produktivitas tanaman menggunakan pupuk organik berbasis MA-11 sudah terbukti efektif di daerah lain di Indonesia,” jelas Rommy.

Rommy berharap gerakan perdana tanam padi menggunakan pupuk organik berbasis MA-11 diadopsi oleh kelompok tani lainnya di seluruh wilayah Papua Barat.

Dengan demikian, maka produktivitas padi yang kemudian dikonversi menjadi beras akan mengalami peningkatan signifikan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.

“Ketahanan pangan di daerah bisa terwujudkan dan bisa menjaga pasokan pangan khususnya komoditas beras,” ucap Rommy.

Menurut dia, permasalahan inflasi pangan khususnya komoditas beras di Papua Barat dipengaruhi sejumlah faktor seperti perubahan iklim, kenaikan harga pupuk dan pestisida, serta laju pertumbuhan penduduk.

Oleh karena itu, diperlukan sinergi kolaborasi dalam mengatasi inflasi pangan melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi dan perluasan lahan.

“Ketidakpastian cuaca semakin sering terjadi dan mengancam produksi pertanian,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari, Kukuh Saptoyudo, mewakili Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengapresiasi langkah BI dalam menjaga ketersediaan pangan.

“Langkah ini akan membawa solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan pangan,” katanya.

Kukuh juga mengungkapkan manfaat penggunaan pupuk organik sebagai solusi inovatif mendukung penanaman padi organik berbasis MA 11.

“Diharapkan petani di wilayah ini mampu memproduksi limbah pertanian dan peternakan sendiri sehingga biaya produksi pertanian dapat ditekan dan produktivitas panen dapat ditingkatkan,” jelasnya. (SEM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.