Lintas Papua

BKKBN Sebut Duta Genre Berperan Cegah Stunting di Papua Barat

MANOKWARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat menyebut duta generasi berencana atau genre memiliki peran penting dalam mencegah permasalahan gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi atau stunting melalui peningkatan ketahanan remaja sebelum menikah.

Kepala BKKBN Papua Barat Philmona Maria Yarollo mengatakan ada lima sasaran dalam upaya penanggulangan prevalensi stunting yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak usia 0-59 bulan.

Oleh sebabnya, 19 finalis duta genre yang nantinya akan terpilih memiliki tugas mengedukasi dan menyosialisasikan tentang masalah stunting ke lingkungan sekolah atau rekan seusia mereka.

“Remaja harus mengetahui informasi tentang kesehatan reproduksi supaya bisa mencegah stunting,” kata Philmona Maria di Manokwari, Rabu (14/6/2023).

Dalam pemilihan duta genre 2023, kata dia, BKKBN menyisipkan materi kampanye pencegahan stunting yang wajib dipersentasekan oleh setiap finalis.

Hal ini berkaitan dengan upaya pemerintah daerah meningkatkan pemahaman remaja di Papua Barat untuk tidak menikah pada usia dini.

“Karena masa remaja itu harus dinikmati dengan hal-hal positif, makanya edukasi perlu dilakukan secara masif,” tutur dia.

Ia menjelaskan penangan stunting menjadi program prioritas nasional yang penerapannya membutuhan sinergi kolaborasi lintas elemen termasuk para remaja.

Belasan finalis yang nantinya terpilih sebagai duta genre akan menjadi mitra BKKBN guna memaksimalkan strategi percepatan penurunan stunting.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Papua Barat mengalami peningkatan dari 26,2 persen pada 2021 menjadi 30,0 persen pada 2022 atau naik 3,8 persen.

“Angka prevalensi kita masih tinggi, sehingga BKKBN perlu mitra dalam mengedukasi, sosialisasi, dan mengadvokasi program penanganan stunting,” ujar Philmona Maria.

Selain remaja, kata dia, BKKBN juga melibatkan peran perguruan tinggi di Papua Barat dan Papua Barat Daya, melalui program kerja sama mahasiswa peduli stunting yang telah diimplementasikan sejak 2022.

Rencananya, dalam waktu dekat BKKBN menambah satu perguruan tinggi yaitu Universitas Papua (Unipa) dalam program kerja sama yang dimaksud guna mengoptimalkan upaya percepatan penurunan prevalensi.

“Nanti mahasiswa yang KKN itu bisa sosialisasikan ke masyarakat di kampung-kampung,” ucap Philmona Maria. (SWF)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.