Kapolres Akui Lima Oknum Anggota Los Kontrol
MANOKWARI – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom, mengakui lima orang oknum anggotanya los kontrol hingga melakukan pemukulan terhadap seorang warga berinisial GS.
Kelima pelaku sudah diamankan, dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan sesuai aturan kedisiplinan Polri.
“Proses penyelidikan terhadap anggota dilakukan secara transparan dan profesional,” kata Gultom saat konferensi pers di Mapolres, Selasa (17/5/2022).
Kapolres lalu meminta maaf kepada keluarga korban atas peristiwa tersebut. Hal itu akan menjadi bahan evaluasi internal Polres Manokwari dalam mengemban tugas di lapangan.
Sebab, sikap lima oknum anggota tidak dibenarkan oleh aturan Kepolisian Republik Indonesia.
“Terlepas dari apa yang terjadi, kami dari Polres Manokwari menyampaikan permohonan maaf,” ucap Gultom.
Ia menerangkan, insiden itu terjadi lantaran GS mendatangi anggota yang sedang bertugas mengantisipasi adanya aksi balapan liar di kawasan Wosi, pada Sabtu malam (14 Mei 2022).
Kemudian, GS melontarkan kalimat yang tak semestinya. Kondisi itu membuat anggota naik pitam.
“Ini bukan hal yang diinginkan Polri,” tegas Gultom.
Beberapa jam sebelum kejadian, kata dia, korban mengendarai sepeda motor melawan arus tanpa mengenakan helm.
Anggota Polres yang sedang bertugas berusaha menghentikan kendaraan korban. Namun, korban menambah laju kendaraan dan hampir menabrak anggota.
Salah satu dari anggota yang melihat tindakan korban, spontan melepaskan pukulan satu kali.
“Anggota refleks melayangkan pukulan,” ujar dia.
Korban yang tak puas karena terkena pukulan, kemudian kembali menghampiri petugas yang sementara berjaga. Korban lalu melampiaskan kekesalan. Beberapa anggota mencoba menenangkan korban, namun tak diindahkan. Korban terus mengeluarkan cacian, hingga emosi oknum anggota tak terkendali.
“Korban kembali dari acara ulang tahun temannya di Jalan Esau Sesa, lalu mendatangi anggota,” jelas dia.
Kapolres melanjutkan, sejumlah saksi dan bukti rekaman CCTV di lokasi kejadian telah diperiksa. Namun, pemeriksaan terhadap korban belum dilakukan lantaran korban belum pulih. Koordinasi dengan keluarga korban terus dilakukan, agar penyelesaian kasus berjalan sesuai ekspektasi.
“Korban sempat diamankan, lalu dikembalikan ke pihak keluarga,” ujar Gultom.
Kasus pemukulan ini viral di media sosial Tiktok dan menuai ratusan komentar netizen. Video yang diunggah oleh salah satu kerabat korban, menampilkan wajah korban yang lebam. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan keluarga korban agar penyelesaian kasus dapat berjalan sesuai ekspektasi bersama. (PB15)