Kasus Covid-19 di Papua Barat Terus Meningkat
MANOKWARI – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Papua Barat, terus mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Papua Barat dr Arnold Tiniap mengatakan, data yang diterima dari seluruh kabupaten/kota per 22 Februari 2022, ada penambahan kasus baru sebanyak 334 orang. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan data sehari sebelumnya (21 Februari 2022, red) yang tercatat ada 165 orang terkonfirmasi positif. Dan, lebih tinggi jika dibandingkan data 20 Februari 2022 yang terkonfirmasi ada 268 orang positif Covid-19.
“Hari ini (Kemarin, red) ada tambahan kasus Covid-19 di Papua Barat,” kata Arnold Tiniap melalui keterangan resminya, Selasa malam.
Ia merincikan, 334 kasus itu tersebar di Teluk Bintuni 88 kasus, Manokwari 62 kasus, Kota Sorong 54 kasus, Fakfak 31 kasus, Teluk Wondama 27 kasus, Kabupaten Sorong 26 kasus, Sorong Selatan 19 kasus, Kaimana 16 kasus, Raja Ampat 6 kasus, Manokwari Selatan 3 kasus, Maybrat 1 kasus dan Pegunungan Arfak ada 1 kasus. “Bintuni paling banyak,” ujarnya.
Selain yang positif, sambung Arnold, pada hari yang sama juga terdapat 356 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Mereka berasal dari Teluk Bintuni 100 orang, Fakfak 83 orang, Manokwari 73 orang, Kabupaten Sorong 58 orang, Kota Sorong 28 orang, Kaimana 9 orang, Raja Ampat ada 4 orang dan Sorong Selatan 1 orang.
“Meninggal yang positif tidak ada, hanya kontak erat 1 orang di Bintuni,” jelas dia.
Dengan demikian, jumlah pasien positif yang masih menjalani perawatan medis baik secara terpusat maupun isolasi mandiri sebanyak 2.856 orang.
Jumlah terbanyak berada di Manokwari yakni 613 pasien. Disusul Kota Sorong yaitu 588 pasien, Teluk Bintuni 463 pasien, Fakfak 363 pasien, Kabupaten Sorong 244 pasien, Kaimana 150 pasien, Teluk Wondama 150 pasien, Sorong Selatan 131 pasien, Raja Ampat 85 pasien, Manokwari Selatan 39 pasien, Maybrat 14 pasien, Tambrauw 9 pasien, dan Pegunungan Arfak 3 pasien.
“Total kasus aktif per 22 Februari 2022 adalah 2.856 kasus,” pungkas dr Arnold Tiniap. (PB15)