Kemenpan RB Apresiasi Predikat A+ Samsat Manokwari
MANOKWARI – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia mengapresiasi predikat A+ pelayanan publik, yang diraih oleh Unit Pelaksana Teknis Samsat Manokwari pada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Papua Barat.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa, mengatakan predikat A+ hanya diraih oleh enam UPT Samsat dari enam provinsi di Indonesia. Yakni Samsat DKI, Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Papua Barat mewakili kawasan Indonesia timur.
“Ini hal yang baik. Semoga bisa mendorong unit layanan publik lainnya untuk meraih predikat pelayanan prima,” ucap Diah Natalisa saat ditemui awak media di Manokwari, Selasa (29/3/2022) malam.
Ia menjelaskan, dari 13 pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi di Papua Barat, rata-rata Indeks Pelayanan Publik (IPP) sebesar 2,29 atau kategori cukup dengan catatan. Sedangkan UPT Samsat Manokwari berhasil mencapai poin 4,52 atau kategori pelayan prima.
“Torehan IPP berhasil diraih Samsat Manokwari,” ujarnya.
Ia berharap, UPT Samsat Manokwari tidak hanya mempertahankan predikat A+ melainkan terus meningkatkan kualitas layanan, dan menciptakan inovasi baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Selain itu, sumber daya manusia yang memberikan layanan konvensional harus memperhatikan beberapa hal. Seperti efisiensi, efektivitas, kesopanan dan keramahan saat melayani masyarakat.
“Tadi waktu peninjauan langsung, kami senang ternyata ada layanan Drive Thru,” ucapnya.
Menurut dia, kualitas pelayanan publik yang diterapkan pihak UPT Samsat Manokwari akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, peningkatan pendapatan asli daerah dari sektor pajak dan retribusi kendaraan dan multiplayer efek lainnya. Misalnya, minat investor berinvestasi di Papua Barat perlahan-lahan ikut meningkat.
“Dan, pertumbuhan ekonomi juga ikut meningkat,” ujar Diah.
Pelayanan publik yang prima, sambung dia, tidak berdiri sendiri atas satu layanan tertentu. Melainkan, perlu adanya perwujudan layanan terintegrasi yang dikelola dengan maksimal. Seluruh kebijakan pelayanan ini perlu dijalankan dengan komitmen penuh.
“Samsat adalah wujud layanan terintegrasi yang masyarakat rasakan,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Bapenda Papua Barat, Charles HP Hutauruk, menjelaskan, keberhasilan capaian predikat A+ berkat kerja keras yang telah terbangun sekian lama. Nilai pelayanan publik pertama adalah C, meningkat menjadi B-, kemudian naik lagi jadi B+ hingga meraih A+.
“Kita bangun dalam jangka cukup lama,” jelas Charles.
Ia menuturkan, ada banyak penilaian terhadap pelayanan publik dari Kemenpan RB Republik Indonesia. Mulai dari kualitas sumber daya manusia, budaya organisasi, semangat memberikan layanan, inovasi layanan, ketersediaan fasilitas, hingga kebijakan pelayanan.
“Kita perbaiki banyak hal melalui bimbingan teknis kepada pegawai, sampai tahun 2021 kita raih predikat A maksimal,” ucap Charles.
Menurut dia, semangat melayani masyarakat dengan hati sejalan dengan visi Gubernur Papua Barat telah diimplementasikan secara optimal pada setiap sesi layanan di Samsat Manokwari. Kemudian, lokasi Samsat yang strategis memberikan tantangan sendiri bagi pegawai untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kita sadar, wilayah Indonesia timur bisa mengimbangi wilayah bagian barat,” pungkas Charles. (PB15)