Lintas Papua

Kepala Distrik di Kelompok Egianus

JAKARTA – Satuan Tugas Damai Cartenz, tim Kepolisian RI untuk operasi keamanan di Papua, menangkap MM, Kepala Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. MM, 37 tahun, kini ditahan dengan dugaan berkomplot dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

“Diduga kuat sebagai pemberi dana untuk membeli senjata dan amunisi yang diberikan kepada kelompok Egianus Kogoya,” kata Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Donny Charles Go, Jumat (5/5/2023).

Egianus Kogoya adalah pemimpin Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama-Derakma, bagian dari kelompok TPNPB-OPM yang membakar pesawat Susi Air dan menyandera kapten pilot Philip Mark Mehrtens. Sejak insiden pada 7 Februari lalu tersebut, wilayah Kabupaten Nduga mencekam. Rangkaian kontak senjata antara tim gabungan TNI-Polri dan kelompok bersenjata TPNPB-OPM merembet ke kabupaten tetangga hingga di wilayah Provinsi Papua Tengah.

Menurut Donny, MM ditengarai memberikan modal senilai Rp 30 juta kepada kelompok Egianus Kogoya untuk membeli amunisi. Dugaan ini sebenarnya sudah lama terendus. Belakangan dugaan itu menguat setelah Satgas Operasi Damai Cartenz mengembangkan kasus Yomse Lokbere, pria berusia 31 tahun asal Nduga yang ditangkap pada pertengahan April lalu karena diduga terlibat dalam kasus pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro.

Donny menuturkan terungkapnya kasus MM ini menguatkan indikasi bahwa kegiatan kelompok bersenjata didukung oleh sejumlah unsur di pemerintah daerah. “Harapannya, ini menjadi warning bagi kita semua agar lebih waspada,” ujarnya.

Pencarian Pilot Susi Air Berlanjut

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan operasi pencarian dan pembebasan kapten pilot Philip Mark Mehrtens masih berlangsung. Area pencarian difokuskan di empat wilayah, yakni Kabupaten Nduga, Lanny Jaya,  Yahukimo, dan Kabupaten Puncak.

Dalam operasi ini, kata Benny, Polri akan menempuh jalur negosiasi dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemerintahan. Kendati begitu, dia menegaskan, Polri dibantu kesatuan TNI tetap melakukan operasi penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata di Papua. “Siapa pun yang terlibat langsung atau berada di balik layar akan ditindak tegas.”

Diketahui tim gabungan Kepolisian Resor Yahukimo dan Satgas Damai Cartenz 2023 juga menggerebek rumah di Jalan Paradiso Belakang Kompleks Anggruk, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Kamis (4/5/2023), yang ditengarai menjadi  persembunyian kelompok bersenjata. Polisi menangkap sembilan orang, yakni SL, NM, JS, ES, HS, LS, LS, GS, dan SS. Dari hasil pemeriksaan, kepolisian menduga kuat tiga orang di antara mereka adalah pelaku pembunuhan terhadap dua warga Yahukimo pada 30 April lalu. (TEM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.