KKB Diduga Membunuh Penjual Makanan di Yahukimo
JAYAPURA – Kelompok kriminal bersenjata disebut kembali terlibat penyerangan di Distrik Deikai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang menewaskan Hamid, penjual makanan, Senin (20/2/2023). Terduga pelakunya mengklaim korban adalah bagian dari intelijen yang menyamar sebagai warga sipil.
Berdasarkan data Polda Papua, penyerangan terjadi di Jalan Poros Logpon Kilometer 4, Perumahan BTN Sosial Deikai, pukul 08.26 WIT. Korban tewas akibat luka tusuk dan bacok di sejumlah tubuhnya.
Motif pelaku yang diduga bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu sejauh ini melukai korban yang berujung kematian. Sepeda motor, satu telepon seluler, tiga buah toples berisi donat, nasi bungkus, serta uang tunai tidak ikut digondol pelaku.
”Jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Deikai. Dari hasil pemeriksaan, terdapat 15 tusukan di tubuh dan tiga lebam di wajah,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo di Jayapura pada Selasa (21/2/2023).
Ignatius mengungkapkan, korban yang berjualan makanan dan kue di Deikai itu sudah diperingatkan rekannya agar tidak berjualan di sekitar lokasi kejadian. Kawasan itu disebut rawan kejahatan. Sebelumnya, Brigadir Muhammad Yusdhar gugur ditembak orang tak dikenal pada Selasa (29/11/2022) malam di Distrik Deikai.
Kepala Polres Yahukimo Ajun Komisaris Besar Arief Kristanto mengatakan, olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan. Penyidik telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap pelaku dalam kasus tersebut. ”Kami juga akan meningkatkan keamanan di seputaran Kota Dekai guna mengantisipasi adanya tindakan yang sama,” kata Arief.
Juru bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy berharap aparat keamanan segera menangkap pelaku. Penegakan hukum harus dilakukan untuk mencegah hal serupa terus terjadi di Papua.
”Situasi keamanan yang tidak kondusif akan menjadi kendala bagi Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang kini mengemban misi sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua. Program pembangunan di Papua akan terhambat karena faktor keamanan yang tidak kondusif,” ujar Yan.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambom, mengaku, pihaknya terlibat pembunuhan di Yahukimo. Aksi itu dipimpin Elkius Kobak. ”Kami telah berulang kali memperingatkan masyarakat sipil yang bukan penduduk setempat agar segera meninggalkan Yahukimo. Kami menyerang warga itu karena merupakan anggota intelijen yang menyamar sebagai penjual makanan,” ucap Sebby. (KOM)