Korban Kecelakaan Pesawat SAM Air Alami Luka Bakar hingga 90 Persen
JAYAPURA – Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah enam korban kecelakaan pesawat SAM Air di Kabupaten Yalimo ke Jayapura, Papua, pada Selasa (27/6/2023). Berdasarkan analisis Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua, terungkap seluruh korban mengalami kondisi luka bakar hingga 90 persen.
Jenazah dua awak pesawat dan empat penumpang pesawat SAM Air yang diterbangkan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, tiba di Bandara Sentani, Jayapura, pukul 16.32 WIT. Kedatangan jenazah korban disambut isak tangis keluarga korban dan para pegawai SAM Air.
Komandan Pangkalan Udara Silas Papare Marsekal Pertama Muhammad Dadan Gunawan secara langsung menyerahkan jenazah enam korban ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua dan pihak SAM Air. Ambulans kemudian membawa jenazah para korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Komisaris Besar dr Nariyana, saat ditemui di RS Bhayangkara Jayapura, mengatakan, kemungkinan proses identifikasi jenazah para korban akan memakan waktu hingga dua minggu. Sebab, tubuh korban mengalami luka bakar 80-90 persen.
Pesawat SAM Air bernomor penerbangan PK-SMW itu jatuh di gunung setelah tujuh menit lepas landas dari Bandara Elelim, Yalimo, pada Jumat (23/6/2023) pukul 10.53 WIT. Pesawat itu membawa dua awak dan empat penumpang dengan tujuan Kampung Poik, Distrik Welarek, Yalimo.
Identitas pilot adalah Kapten Hari Permadi dan Levi Telenggen selaku kopilot. Sementara identitas empat penumpang adalah Bartolomeus, Kilimputni, Ebet Halerohon, dan Dormina Halerohon.
Tim SAR gabungan yang menggunakan helikopter milik PT Intan Angkasa Air menemukan pesawat tersebut di area pegunungan sekitar pukul 16.10 WIT, Jumat. Badan pesawat dalam kondisi hancur dan terbakar.
”Kemungkinan proses identifikasi jenazah harus menggunakan metode pemeriksaan DNA. Kami mengerahkan 30 personel tim DVI Polda Papua untuk mengidentifikasi jenazah korban,” papar Nariyana.
Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura Marinus Ohoirat menuturkan, tim SAR gabungan menemukan enam korban dalam kondisi tewas pada Selasa pukul 12.10 WIT. Seluruh korban berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian dengan menggunakan helikopter Caracal HT-7201 milik TNI ke Wamena pada pukul 15.35 WIT.
Total 12 personel tim SAR gabungan yang terlibat dalam upaya evakuasi para korban di tengah kondisi medan yang berat serta kondisi cuaca yang mudah berubah. Tim gabungan ini terdiri dari 6 personel TNI dan 6 personel SAR Jayapura.
”Tim SAR gabungan berhasil menemukan para korban sejak pencarian dilakukan pada Sabtu (24/6/2023). Kami mengucapkan terima kasih kepada TNI-Polri dan masyarakat yang terlibat dalam upaya evakuasi korban,” kata Marinus.
Presiden Direktur SAM Air Wagus Hidayat menyampaikan dukacita yang mendalam bagi keluarga korban. Ia berharap upaya identifikasi korban di RS Bhayangkara Jayapura dapat berjalan lancar dan SAM Air kembali beraktivitas melayani masyarakat di wilayah pedalaman Papua.
”SAM Air akan memfasilitasi seluruh keluarga korban untuk menyerahkan data antemortem kepada tim DVI Polda Papua. Kami juga akan menyiapkan fasilitas lemari pendingin untuk menyimpan jenazah korban,” tambahnya.
Dani Eldo, anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), yang ditemui di Jayapura, mengatakan, pihaknya mulai mengumpulkan data terkait peristiwa kecelakaan tersebut. Adapun kotak hitam pesawat SAM Air belum ditemukan hingga kini berdasarkan informasi dari pihak SAR Jayapura.
”Total tiga staf KNKT akan menginvestigasi penyebab kecelakaan pesawat SAM Air. Kami telah mengumpulkan sejumlah data awal terkait peristiwa ini,” tutur Dani. (KOM)