Kunjungi Papua, Ganjar Sampaikan Gagasan Pentingnya Pendidikan
JAYAPURA — Calon presiden Ganjar Pranowo mengunjungi sejumlah daerah di Papua, 20-21 November 2023. Dalam kunjungan tersebut, selain menghadiri deklarasi sukarelawan, Ganjar turut menyerap aspirasi masyarakat, khususnya pendidikan bagi anak Papua.
Setelah terlebih dulu mengunjungi dan bertemu masyarakat di Manokwari, Papua Barat, dan Sorong, Papua Barat Daya, pada Senin, Ganjar turut menyapa dan menghadiri deklarasi sukarelawannya di Jayapura, Papua, Selasa (21/11/2023).
”Dari titik-titik (lokasi) yang kami kunjungi, masyarakat menyampaikan butuh pendidikan yang baik. Dan itu harus (memastikan pendidikan anak Papua),” kata Ganjar di acara deklarasi Relawan Tanah Papua untuk Ganjar-Mahfud, di Jayapura.
Kepada ribuan simpatisan yang memadati Lapangan Entrop, Jayapura, capres yang berpasangan dengan Mahfud MD tersebut menyampaikan perhatiannya pada pendidikan anak Papua. Dia menyebut, pemerintah harus memastikan anak Papua mendapat akses pendidikan yang optimal.
Selain itu, kepada sukarelawan, melalui program unggulannya, Ganjar ingin tiap keluarga, termasuk di Papua, bisa memiliki minimal seorang sarjana. Dia ingin anak Papua, khususnya yang menempuh pendidikan di luar Papua, seperti di Pulau Jawa, diperhatikan dengan baik hingga menyelesaikan studi.
”Kekayaan yang ada di Papua harus dikelola. Dan di depan saya ini (anak Papua) harapan pemimpin Papua, bahkan Indonesia. Kalau bukan Anda, mungkin anak atau cucu Anda. Jadi, kita harus bergerak dan bangkit bersama,” ujarnya.
Sementara Koordinator Sekretariat Bersama Relawan Tanah Papua untuk Ganjar-Mahfud, Yulianus Dwaa, mengatakan, kehadiran mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut di Jayapura itu untuk meresmikan sekretariat bersama 25 sukarelawan se-Tanah Papua.
Selama di Papua, kata Yulianus, Ganjar sekaligus bertemu dan meminta restu serta petuah dari orang tua adat, kepala suku, dan tokoh agama di Papua. ”Setelah bertemu dengan para orang tua adat dan tokoh agama serta sukarelawan, besok Pak Ganjar akan segera balik (dari Papua),” ujarnya.

Ditentang mahasiswa
Sebelumnya, Kamis siang, seharusnya Ganjar dijadwalkan mengisi kuliah umum di Universitas Cenderawasih (Uncen). Namun, kegiatan tersebut urung terlaksana karena ada penolakan dari sejumlah kelompok mahasiswa.
Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uncen Marius Jagani mengatakan, kunjungan Ganjar di kampus sangat bernuansa politis. Puluhan mahasiswa tersebut memblokade gerbang masuk auditorium serta membentangkan spanduk tentang kuliah kuliah umum yang bertemakan ”Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
”Dia bukan seorang akademisi. Pihak kampus sebagai penyelenggara terkesan terlibat politik praktis, apalagi yang dihadirkan hanya satu kandidat. Anehnya, acara ini dilangsungkan di hari libur peringatan otsus (otonomi khusus). Di mana seharusnya mahasiswa libur dan kampus meniadakan kegiatan,” katanya.
Pihak kampus yang dimintai konfirmasi, Wakil Rektor III Universitas Cenderawasih Jonathan K Waroromi, tidak memberikan tanggapan. Adapun Yulianus enggan mengomentari penolakan tersebut karena bukan bagian dari agenda yang disiapkan sukarelawan. Namun, dia menyebut, Ganjar tidak keberatan dengan penolakan dari para mahasiswa tersebut.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi badan eksekutif mahasiswa (BEM) sembilan fakultas di Uncen itu berdemonstrasi menolak kehadiran mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut di halaman auditorium Uncen, lokasi Ganjar akan memberikan kuliah umum. (kom)