Masa Tenang, Bawaslu Mulai Tertibkan Alat Peraga Kampanye
MANOKWARI — Masa kampanye Pemilu 2024 resmi berakhir Sabtu malam (10/2/2024) pukul 23.59. Seiring berakhirnya masa kampanye, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Manokwari mengingatkan semua peserta pemilu untuk tidak melakukan kegiatan yang menjurus pada citra diri.
”Termasuk sosialisasi, silaturahmi, pentas seni, kegiatan keagamaan, dan sebagainya,” ujar Ketua Bawaslu Manokwari, Samsuddin Renuat.
Sesuai jadwal, per Minggu (11/2) hingga Selasa (13/2) tahapan Pemilu 2024 sudah memasuki masa tenang. Dalam masa tenang dilarang melakukan aktivitas kampanye, termasuk alat peraga seperti spanduk, baliho, dan sejenisnya.
Di wilayah kota Manokwari, masa tenang diawali dengan penertiban alat peraga kampanye yabf dipimpin langsung oleh Bupati Manokwari Hermus Indou, bersama Bawaslu Papua Barat, Bawaslu Manokwari, Kejaksaan Negeri Manokwari, Kepolisian, dan Satpol-PP.
Samsuddin menerangkan, pembersihan alat peraga dilakukan selambat-lambatnya satu hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara. Hal ini sesuai amanat UU No. 7 tahun 2017 dan PKPU No 15 tahun 2023 tentang Kampanye.
“Kami menargetkan tanggal 12 Februari seluruh jenis alat peraga dan bahan kampanye sudah ditertibkan,” kata Samsudin.
Menurut Samsudin, penertiban tidak hanya dilakukan di tiga distrik yang ada di wilayah kota Manokwari, namun juga di distrik-distrik lain.
Ia menyebut, Bawaslu telah menginstruksikan seluruh panitia pengawas kecamatan (panwascam) untuk mencopot semua alat peraga dan bahan kampanye terhitung mulai hari Minggu.
Dalam kesempatan ini, Bupati Manokwari, Hermus Indou menegaskan, menuju pemungutan suara 14 Februari tidak boleh ada lagi alat peraga kampanye yang terpasang.
“Seluruh tahapan Pemilu 2024 termasuk kampanye sudah dilewati dengan baik sehingga pada masa tenang, kontestan pemilu juga harus taat,” katanya.
Pemkab Manokwari, kata Hermus, harus memastikan tidak ada pelanggaran terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Semua harus berjalan sesuai aturan sehingga terwujud pemilu yang aman, damai, bersih, berkualitas dan berintegritas di daerah tersebut.
“Kita ingin memberikan penyegaran kepada seluruh rakyat di Manokwari maupun Provinsi Papua Barat untuk merenungkan kembali pilihannya. Dengan masa tenang ini, kita ingin rakyat bisa segar lagi dalam menentukan pilihannya dan memutuskan yang tepat untuk calon presiden, maupun calon legislatif,” katanya.
Ia berpesan kepada seluruh kontestan pemilu untuk mencerdaskan seluruh masyarakat Manokwari dengan tidak melakukan praktik politik uang pada Pemilu 2024. (sem)