Lintas Papua

Pendataan Keluarga Percepat Penurunan Prevalensi Stunting

MANOKWARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menyebut program pendataan keluarga tahun 2023 bermaksud untuk mempercepat penurunan prevalensi balita gagal tumbuh akibat kurang gizi atau stunting dan kemiskinan ekstrem.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollo mengatakan pendataan keluarga berlangsung selama satu bulan terhitung sejak 1-31 Juli 2023.

Realisasi pendataan mencapai 78,91 persen dari target 71.091 kepala keluarga yang tersebar pada 13 kabupaten/kota di Papua Barat dan Papua Barat Daya.

“Ada penambahan waktu satu minggu, dari tanggal 1 sampai 7 Agustus 2023. Data ini digunakan dalam upaya menekan prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem,” kata Philmona Yarollo di Manokwari, Rabu (2/8/2023).

Ia menjelaskan jumlah keluarga yang telah terdata meliputi 25.065 kepala keluarga baru dan 31.031 kepala keluarga ditemui. Selain itu, terdapat 10 kepala keluarga bercerai, 31 kepala keluarga meninggal, dan 194 kepala keluarga pindah daerah.

Dari 13 kabupaten/kota, dua daerah sudah mencapai 100 persen pendataan keluarga yaitu Kabupaten Manokwari Selatan sebanyak 5.675 keluarga dan Maybrat 4.787 keluarga.

“Kabupaten/kota lainnya masih ada kesempatan untuk 100 persen pendataan, karena rata-rata sudah melebih 60-an persen,” ucap Philmona.

Dia merinci realisasi pendataan keluarga di Pegunungan Arfak 93,60 persen (target 2.203 keluarga), Sorong Selatan 92,80 persen (target 3.404 keluarga), Sorong 91,82 persen (target 7.821 keluarga), Tambrauw 87,15 persen (target 1.035 keluarga), dan Kaimana 87,06 persen (target 4.645 keluarga).

Selanjutnya Kota Sorong 71,75 persen (target 14.929 keluarga), Raja Ampat 70,85 persen (target 4.638 keluarga), Manokwari 67,79 persen (target 7.687 keluarga), Teluk Bintuni 67,69 persen (target 2.782 keluarga), Fakfak 63,15 persen (target 7.875 keluarga), dan Teluk Wondama 60,83 persen (target 3.653 keluarga).

BKKBN, kata dia, terus berkoordinasi dengan instansi teknis pada masing-masing pemerintah kabupaten/kota agar memaksimalkan penambahan waktu pelaksanaan pendataan keluarga.

Pendataan itu tidak hanya digunakan sebagai acuan pelaksanaan intervensi stunting dan kemiskinan ekstrem, melainkan untuk mengoptimalkan program Bangga Kencana (pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana).

“Pendataan keluarga juga mendukung pelaksanaan program lainnya di daerah, karena data ini data by name by address,” jelas Philmona. (SWF)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.