Pengangguran di Papua Barat Capai 35.086 Orang
MANOKWARI – Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah pengangguran di Provinsi Papua Barat pada Februari 2022 mencapai 35.086 orang. Kondisi ini mengalami peningkatan 4.775 orang, jika dibandingkan Februari 2021 yakni 30.311 orang.
Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia, mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Sebagian penduduk kehilangan pekerjaan atau berhenti bekerja dan menjadi pengangguran. Di Papua Barat, jumlah pengangguran cenderung meningkat terhitung sejak Februari 2020 hingga Februari 2022. Yaitu dari 30.039 orang naik menjadi 30.311 orang dan terus meningkat menjadi 35.086 orang.
“Cenderung meningkat ya,” ujar Maritje saat menggelar konferensi pers di Manokwari, Senin (9 Mei 2022) siang.
Kendati demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) justru menurun dari 6,18% pada Februari 2020 menjadi 5,78% pada Februari 2022. Untuk kawasan perkotaan, TPT turun menjadi 7,55% dibanding Februari 2021. Sedangkan kawasan perdesaan justru naik dari 4,27% menjadi 4,67% dibanding Februari 2021.
“Secara absolut (Jumlah, red) naik, tetapi secara persentase terus menurun dari Februari 2020 hingga 2022,” ucap dia.
Selain pandemi, sambung Maritje, ada beberapa fenomena yang mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka di Papua Barat untuk periode Februari 2022. Meliputi, berjalannya proyek konstruksi dan proyek pembangunan yang menyerap tenaga kerja, adanya penerimaan CPNS formasi tambahan, panen komoditi pertanian, serta DPA pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota belum cair.
“Fenomena itu mempengaruhi kondisi ketenagakerjaan Papua Barat,” ujar dia.
Maritje menerangkan, penduduk usia kerja di Papua Barat mencapai 872.554 orang atau meningkat 152.884 orang. Seiring dengan bertambahnya penduduk usia kerja, maka penduduk angkatan kerja maupun bukan angkatan kerja ikut bertambah.
“Angkatan kerja bertambah 116.999 orang jadi 607.200 orang, sedangkan bukan angkatan kerja sebanyak 266.354 orang atau bertambah 35.885 orang,” ucap dia.
Dari jumlah penduduk angkatan kerja, terdapat 572.114 orang yang bekerja atau ada penambahan 112.224 orang dan 35.086 pengangguran.
“Pekerja penuh ada 320.668 orang, pekerja paruh waktu ada 180.177 orang, dan setengah penganggur 71.269 orang,” pungkas Maritje Pattiwaellapia. (PB15)