Lintas Papua

Perpanjangan Runway Bandara Rendani Ditarget Rampung Akhir 2023

MANOKWARI – Pelaksanaan proyek perpanjangan runway atau landasan pacu Bandar Udara Rendani di Manokwari, Papua Barat, ditargetkan rampung pada Desember 2023. Panjang landasan akan diperpanjang dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter sehingga lebih optimal untuk melayani penerbangan.

Pejabat pembuat komitmen proyek perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani, Kris Devi mengatakan, pengembangan fasilitas Bandara Rendani tidak hanya perpanjangan landasan pacu. Dalam proyek ini juga dibuat gorong-gorong dan runway strip atau area untuk mengurangi risiko kerusakan pesawat yang keluar landasan pacu.

Kris yang juga Koordinator Elektronik Bandara Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani memaparkan, total anggaran untuk pengerjaan tiga fasilitas mencapai sekitar Rp 280 miliar. Tiga proyek tersebut akan dilaksanakan di lahan seluas 6,5 hektar.

”Progress pembangunan ketiga fasilitas ini bervariasi, dari 77 persen hingga 98 persen. Waktu pelaksanaan kontrak proyek ini hingga Desember 2023,” kata Kris di Manokwari, Jumat (29/9/2023).

Ia menambahkan, anggaran perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara pemerintah daerah setempat berperan dalam penyediaan lahan.

Adapun Bandara Rendani hanya melayani 14 penerbangan sampai 18 penerbangan dalam sehari. Sementara jadwal operasional di Bandara Rendani mulai pukul 06.00 sampai pukul 17.00 WIT.

Dengan panjang landasan pacu 2.000 meter, Bandara Rendani dinilai rawan kecelakaan, terutama pesawat tergelincir. Pada 2017, misalnya, pesawat Sriwijaya Air tergelincir di Bandara Rendani, sementara pesawat Batik Air mengalami peristiwa yang sama pada 2018.

”Dengan landasan pacu hanya 2.000 meter, pesawat dengan tipe Boeing 737-900ER kapasitas angkutnya terbatas. Kondisi ini berisiko untuk keselamatan penerbangan apabila mendarat dengan beban maksimum,” katanya.

Proyek nasional

Pelaksanaan proyek perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Jumat (29/9/2023). Landasan pacu Bandara Rendani akan diperpanjang dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengatakan, perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani merupakan salah satu dari lima proyek nasional yang terlaksana di Papua Barat pada tahun ini. Ia menyatakan, pelaksanaan lima proyek tersebut menunjukkan perhatian pusat untuk meningkatkan infrastruktur di Papua Barat.

Paulus menyatakan, pihaknya bersama Bupati Manokwari Hermus Indou secara langsung menemui pemerintah pusat untuk mengusulkan pembangunan sejumlah infrastruktur di Papua Barat. Salah satunya adalah perpanjangan landasan pacu.

”Kami mengapresiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang telah melaksanakan sejumlah proyek nasional di Papua Barat. Dengan perpanjangan landasan pacu, keselamatan penerbangan di Bandara Rendani lebih terjamin,” ujar Paulus.

Ia menambahkan, perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani juga berdampak pada hadirnya maskapai penerbangan lain di Papua. Hal ini akan menekan tingginya biaya penerbangan sehingga meringankan beban masyarakat di Papua Barat.

”Selama ini penerbangan ke Manokwari hanya didominasi maskapai tertentu dan rutenya terbatas. Hal ini menyebabkan biaya tiket pesawat tinggi. Biaya tiket yang mahal juga berdampak pada kenaikan inflasi di Papua Barat mencapai 4,4 (persen) pada Agustus tahun ini,” katanya.

Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai, Keliopas Meidodga, mengatakan, pihaknya sebagai perwakilan masyarakat adat di Papua Barat mendukung penuh upaya perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani. Ia menilai upaya tersebut akan berdampak pelayanan jasa transportasi udara yang aman bagi masyarakat setempat. (KOM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.