Polresta Manokwari Tingkatkan Patroli Malam Cegah Balap Liar
MANOKWARI – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manokwari, Papua Barat meningkatkan patroli malam guna mencegah aktivitas balapan liar yang kerap terjadi di ruas Jalan Trikora Wosi.
“Tindakan represif berupa penilangan dilakukan setelah edukasi dan imbauan tidak dihiraukan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Manokwari Iptu Subhan Ohoimas di Manokwari, Kamis (3/8/2023).
Ia menjelaskan patroli balapan liar lebih difokuskan pada Sabtu malam dan telah dimulai sejak pekan lalu.
Jumlah kendaraan yang berhasil diamankan saat pelaksanaan operasi balap liar sebanyak 24 unit sepeda motor.
“Motornya ditilang sampai ke persidangan dan pelaku berada dalam pengawasan kepolisian. Supaya ada efek jerah,” tegas Subhan.
Ia menuturkan peningkatan operasi balap liar merupakan komitmen Kepala Polresta Manokwari Komisaris Besar Polisi Rivadin Benny Simangunsong.
Hal itu telah menjadi target prioritas kepolisian untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat setempat dan pengguna jalan raya.
“Masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Trikora Wosi sangat terganggu dengan aktivitas balapan liar,” jelas Subhan.
Satlantas, kata dia, nantinya melakukan rekayasa lalu lintas berupa penutupan satu ruas Jalan Trikora Wosi khusus pada malam minggu mulai pukul 21.00-06.00 WIT.
Kepolisian membutuhkan sinergi kolaborasi dengan masyarakat terutama pengguna jalan raya, sehingga pelaksanaan tugas berjalan maksimal.
“Kanalisasi atau penyempitan ruas jalan bermaksud mengurai masalah balap liar,” ucap Subhan.
Menurut dia hasil monitoring dan evaluasi setelah pelaksanaan operasi balap liar pekan lalu, terjadi kecelakaan lalu lintas sekira pukul 03.00 WIT.
Dengan demikian, kepolisian menilai penutupan satu ruas jalan perlu dilakukan sebagai upaya mencegah balapan liar kembali beraksi.
“Mereka (pelaku balap liar) yang lolos dari operasi, kembali balapan. Akibatnya, pengendara lain tertabrak dan meninggal dunia,” ucap Subhan.
Ia menjelaskan Satlantas Polresta Manokwari akan melibatkan personel Polisi Militer Kodam (Pomdam) XVIII/Kasuari dalam operasi balap liar guna mencegah gesekan sesama aparat penegak hukum.
Apabila dalam operasi ditemukan aparat TNI terlibat aksi balapan liar, maka kepolisian menyerahkan ke pihak Pomdam untuk melakukan pembinaan terhadap personel dimaksud.
“Pelaku balap liar dari sipil yang belum menikah, kami buatkan surat pemanggilan ke orang tua mereka,” kata Subhan Ohoimas. (SWF)