Waterpauw Kaget Disambut Ribuan Warga di Manokwari
MANOKWARI – Penjabat (Pj.) Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw tidak menyangka kedatangannya bakal disambut meriah oleh ribuan warga di Bandara Rendani Manokwari pada Kamis (19/5/2022) pagi.’
“Penjemputan ini luar biasa. Terima kasih banyak kami ucapkan kepada seluruh masyarakat dalam penjemputan ini,” kata Paulus Waterpauw.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas penyambutan oleh mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakotani, termasuk Sekda Papua Barat.
“Puji Tuhan, cuaca baik hari ini. Pak Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda dan Forkopimda lengkap menerima kedatangan kami. Terima kasih,” ucapnya.
Selain itu, kedatangan pensiunan jenderal bintang tiga Polri itu juga disambut antusias oleh masyarakat adat di luar bandara. Masyarakat dari berbagai suku di Papua Barat yang menanti kedatangan Paulus sampai memenuhi kawasan dalam hingga luar bandara setempat.
Kedatangan Paulus juga dimeriahkan dengan berbagai tarian daerah, salah satunya Tari Tumyor dari Fakfak. Pimpinan Grup Tari Sanggar Tomandin Suku Mbaham Matta Fakfak Fredy Warpopor menyebut tarian dengan lagu Swodebe itu memiliki arti Kau sudah kembali.
“Tarian ini menceritakan tentang seorang pemimpin yang kembali ke kampung dan negerinya dan akan memimpin kaum keluarganya di negerinya sendiri,” kata Fredy.
Sambutan meriah untuk Pj. Gubernur Papua Barat tidak hanya terpusat di Bandara Rendani, tetapi masyarakat juga berjajar di sepanjang jalan yang dilalui Paulus. Masyarakat terlihat membawa sejumlah spanduk dan poster yang berisi “Kami Butuh Perubahan” dengan gambar Paulus Waterpauw.
Pada Jumat (20/5/2022) pagi ini dijadwalkan berlangsung acara serah terima jabatan Gubernur Papua Barat dari Dominggus Mandacan kepada Paulus Waterpauw.
Paulus Waterpauw, perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal Polisi (Purn) dilantik menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Kamis (12/5/2022) di Jakarta.
Pelantikan Paulus Waterpauw mengakhiri spekulasi siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan di Papua Barat selama dua tahun masa transisi sebelum memasuki hajatan politik Pilkada Serentak yang dijadwalkan berlangsung pada November 2024. (PB1)