Berita Utama

Pemda akan Menata Kawasan Kumuh di Sekitar Pantai

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pemkab Manokwari dengan Bupati Manokwari, Hermus Indou mengungkapkan, kedepan salah satu program unggulannya Pemkab Manokwari yakni penataan kawasan. Termasuk kawasan kumuh yang saat ini ada di sekitar teluk dan pantai Manokwari.

Hal tersebut sejalan dengan visi dan misinya yakni terwujudnya Kabupaten Manokwari menjadi pusat peradaban di tanah Papua dan Ibu Kota Papua Barat yang religius, berbudaya, berdaya saing, mandiri dan sejahtera, dengan grand pembangunan Manokwari baru.

Bupati mengakui, adanya kawasan kumuh menandakan bahwa tingkat kemiskinan di Manokwari masih cukup tinggi.

“Jadi kalau satu kota kelihatan kumuhnya  itu menandakan bahwa masyarakat miskin kita masih banyak,” ungkapnya belum lama ini.

Dengan adanya program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian PUPR melalui Balai Kawasan Permukiman Wilayah Papua Barat, jelas Hermus, sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, mengingat Manokwari sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Barat.

“Program ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membebaskan dari kondisi kemiskinan atau ketidakberdayaan yang dihadapi,” harapnya.

Dengan target bahwa dalam lima hingga sepuluh tahun kedepan tidak ada lagi kawasan kumuh diwilayah pantai dan teluk di jantung kota Manokwari.

“Untuk itu ada program membangun Kota Baru. Kota Baru dibangun dibeberapa titik, yakni Kota Baru Anday, Kita Baru Mupi Anggresi dan Kota Baru Warmare,” ungkap Hermus.

KOTAKU tujuannya untuk mengurai dan membersihkan kawasan kumuh yang ada di perkotaan, dan diharapkan kedepan Manokwari menjadi kota yang sehat, dan bebas dari perkumuhan.

“Untuk jangka pendek, kita tetap mendukung semua yang dilaksanakan pemerintah,” jelasnya.

“Untuk jangka panjang, kedepan kita berharap review RT/RW kita tentu mengarahkan untuk realokasi fungsi ruang dalam struktur dan pola ruang di Manokwari. Sehingga tidak ada lagi kawasan kumuh yang ada dipusat kota,”  sambungnya.

Ia menegaskan, sebagai ibu kota provinsi, program yang dilaksanakan tidak hanya dinamis, melainkan juga harus prospektif dan beradaptasi dengan perkembangan jaman. Dengan harapan, kedepan kawasan kumuh yang ada saat ini sudah tidak ada lagi. Pihaknya akan memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat agar bisa mendukung program pemerintah kedepannya.

“Kita ingin Manokwari maju, bermartabat, dan berdaya saing seperti kota lainnya di Indonesia. Kita berharap bisa membangun Manokwari dalam lima hingga sepuluh tahun kedepan dan kita pastikan Manokwari dapat menjadi tujuan wisata,” harapnya.

“Banyak orang memiliki pilihan untuk bisa berlibur dan tinggal lama di Manokwari, karena kota ini mempunyai daya tarik yang luar biasa,” sambung Hermus.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Balai Kawasan Permukiman Wilayah Papua Barat, Marsudi, bahwa melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) diharapkan dapat membantu mengurangi kawasan kumuh yang ada di pusat kota.

“Padat Karya Tunai (PKT) program Kotaku, 60 persennya diperuntukkan bagi kegiatan yang sifatnya untuk upah tenaga kerja, dengan tujuan meringankan ekonomi masyarakat yang ada di kampung. Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah yang ada dikampung,” tutupnya. (PB19)

 

**Artikel ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Kamis 29 April 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.