Bersiap WFH Akibat Omicron
JAKARTA – Sejumlah perusahaan siap menerapkan kembali sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mengantisipasi lonjakan penularan Covid-19 akibat varian Omicron.
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Aestika Oryza Gunarto, mengatakan penerapan WFH perusahaan akan disesuaikan dengan ketetapan zonasi di setiap daerah.
“BRI terus mendukung berbagai upaya dan kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi kondisi pandemi, termasuk penerapan WFH,” kata Aestika, Rabu (19/1/2022).
Aestika mengatakan kebijakan WFH sebetulnya sudah diterapkan sejak awal pandemi. Namun, untuk menjaga produktivitas, BRI menerapkan konsep flexi working untuk memudahkan pekerja tetap produktif meskipun harus mengurangi mobilitas karena pandemi.
Sebagai langkah antisipatif, kata Aestika, perseroan berkomitmen untuk terus menempatkan kesehatan dan keselamatan pekerja serta nasabah sebagai prioritas utama. Sejak awal masa pandemi, BRI terus berdisiplin menjaga kesehatan pekerjanya dengan mengimplementasikan protokol kesehatan hingga memvaksin pekerja. “Saat ini seluruh pekerja BRI telah mendapat vaksinasi dosis lengkap,” ujarnya.
Imbauan untuk menerapkan kembali WFH dilontarkan oleh Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu mengimbau perusahaan kembali melaksanakan WFH dalam dua pekan ke depan. Tujuannya adalah menekan angka penularan varian Omicron yang terus menanjak.
Presiden Joko Widodo menyebutkan kasus Covid-19 sedang menunjukkan tren kenaikan akibat meluasnya persebaran varian Omicron. Kemarin, jumlah kasus Covid-19 sebanyak 1.745 orang. Terakhir kali kasus Covid-19 mencapai angka 1.000 sebelum varian Omicron merebak terjadi pada 14 Oktober 2021.
Jokowi mengingatkan masyarakat agar membatasi kegiatan di ruang publik. Ia pun meminta masyarakat sebisa mungkin melakukan WFH. “Jika Bapak/Ibu tidak memiliki keperluan mendesak, sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat keramaian. Untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah, work from home, lakukanlah kerja dari rumah,” kata Jokowi.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) juga mendukung penuh keputusan pemerintah ini. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi, mengatakan kantor pusat PLN sudah menerapkan WFH 75 persen. Sedangkan di unit-unit lainnya akan mengikuti peraturan pemerintah daerah setempat.
Penerapan kebijakan bekerja dari kantor atau WFO maksimal 25 persen dilakukan dengan prosedur yang ketat. Pekerja yang masuk harus melalui screening tes rutin dan sudah divaksin secara lengkap.
Agung mengatakan, sejak awal masa pandemi, PLN telah mendesain skema pekerjaan secara daring atau virtual. “Memasuki tahun kedua pandemi ini, budaya adaptasi kebiasaan baru telah terbentuk dan melekat dalam perilaku sehari-hari, termasuk dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19,” katanya.
Guna mengantisipasi penyebaran Omicron, Agung menjelaskan, sejak Desember lalu, PLN menerapkan aturan tentang larangan bepergian ke luar negeri serta pembatasan perjalanan dinas dan penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah besar. PLN juga melakukan pemeriksaan kesehatan dan meningkatkan kebersihan lingkungan kerja secara rutin kepada petugas control room dan dispatcher pengelola aliran listrik. Perusahaan pun menyediakan angkutan antar-jemput bagi pekerja di unit yang bersifat kritis, ruang pemeriksaan kesehatan rutin, petugas medis, dan peralatan pendukung kesehatan.
Agung menambahkan, selama bertugas pada jam kerja, para pegawai akan mendapat makanan sehat dan vitamin tambahan. Pegawai juga dilarang memasuki area kerja di luar control room dan dispatcher. “Kami juga menambah unit control system sebagai cadangan untuk memastikan bahwa pasokan listrik kepada masyarakat tidak terganggu,” ujarnya.
PLN juga sudah terbiasa berkoordinasi secara virtual sejak awal masa pandemi. Karena itu, kebijakan WFH tidak terlalu bermasalah bagi PLN. “PLN sudah menentukan bagian-bagian mana yang harus tetap bekerja penuh selama 24 jam serta bagian yang dapat dijalankan melalui kantor-kantor PLN dan dari tempat tinggal mereka,” ucap Agung.
Group Head Sekretariat Perusahaan PT Pelindo (Persero), Ali Mulyono, mengatakan perusahaan siap menerapkan WFH sesuai dengan kebutuhan. Saat ini, Pelindo menerapkan protokol WFH dan WFO bagi pekerja.
Ali mengatakan petugas di lapangan bekerja dengan pola shift dan deployment agar setiap kapal di terminal dapat terlayani dengan baik dan operasi di lapangan tidak terganggu. “Seluruh aktivitas di lingkungan pelabuhan dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Perusahaan batu bara PT Bumi Resources Tbk juga menerapkan pembagian jadwal karyawan untuk bekerja di kantor dan di rumah sesuai dengan anjuran pemerintah. Direktur dan Sekretaris PT Bumi Resources, Dileep Srivastava, mengatakan saat ini 50 persen karyawan bekerja di kantor. “Untuk memastikan target dan deadline pekerjaan terpenuhi, setiap kepala divisi harus menyusun jadwal kerja untuk timnya dan disampaikan ke bagian HRD untuk monitoring,” ucapnya.
Dileep melanjutkan, pekerjaan yang bersifat penting dan mendesak tetap dilakukan di kantor, tapi pekerja harus memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, pertemuan dilakukan secara hybrid, yaitu secara online dan tatap muka. “Dengan demikian, koordinasi tetap bisa dilakukan meskipun sebagian karyawan WFH,” katanya. (TMP)