NASIONAL

Caleg Muda Jadi Faktor Krusial Perebut Suara

JAKARTA — Sejumlah partai politik meyakini keberadaan calon anggota legislatif dari kalangan muda menjadi faktor krusial untuk dapat meraih suara pada Pemilu 2024. Hal ini karena mayoritas pemilih di pesta demokrasi tahun depan tersebut berasal dari kalangan berusia muda.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan 9.919 calon anggota legislatif (caleg) masuk dalam daftar calon sementara (DCS) anggota DPR. Sebanyak 1.507 orang atau 15,18 persen bakal caleg DPR di dalam DCS tersebut berusia 21-30 tahun. Adapun caleg berusia 31-40 tahun sebanyak 1.757 orang. Artinya, ada 33 persen bakal caleg anggota DPR yang berasal dari kalangan muda.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Minggu (20/8/2023), upaya menarik anak muda untuk masuk ke dalam dunia politik masih terganjal persepsi buruk citra politik. Namun, PAN selalu menekankan kepada anak muda bahwa politik dapat menjadi alat untuk melahirkan kebijakan dan perubahan dalam menghadapi permasalahan yang relevan dengan kaum muda. Kekuatan PAN juga ada pada para kader muda.

”Rata-rata pengurus PAN adalah anak-anak muda. Ada enam anggota DPR yang usianya di bawah 35 tahun saat dilantik periode 2019-2024 lalu. Ini bukti PAN fokus ke anak muda dan isu-isunya,” kata Eddy, dilansir Kompas.

Eddy menuturkan, para kader muda PAN telah diberikan pendidikan politik praktis dan pengenalan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui Sekolah Politik Kerakyatan selama tiga bulan. Para kader juga diajari cara mengidentifikasi persoalan riil dan mencari solusinya.

Para caleg DPR dari kalangan muda ini diharapkan dapat mendulang suara dari para pemilih muda. Apalagi, jumlah pemilih muda dari rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan KPU mencapai 56 persen dari 204,8 juta pemilih yang akan berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Rinciannya, dari generasi milenial (25-39 tahun) sebesar 68,8 juta orang (33,6 persen) dan generasi Z (17-24 tahun) mencapai 46,8 juta pemilih (22,9 persen).

Terkait pemilih muda ini, Eddy meyakini, mereka menjadi pasar yang menarik bagi PAN. Untuk itu, sejumlah isu dan pendekatan akan dilakukan PAN demi memastikan lebih banyak suara anak muda mengalir ke partai tersebut.

”Ide yang ditawarkan oleh caleg muda adalah hal-hal yang aktual dan kontemporer saat ini, yang telah menjadi permasalahan di kalangan pemilih muda. Misalnya, akses lingkungan, pendidikan, dan peningkatan skill atau kemampuan di dunia kerja,” ujar Eddy.

Secara terpisah, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, PKS memastikan minimal ada 15 persen caleg kalangan muda di dalam daftar hasil rekrutmen bakal calon anggota dewan. Hal itu merupakan bentuk perhatian PKS terhadap para caleg muda.

Dalam hal pembinaan, lanjut Mardani, PKS memiliki struktur kepengurusan pada bidang kepemudaan. Selain itu, ada organisasi sayap anak muda, seperti Garuda Keadilan ataupun Gema Keadilan.

”Untuk meraih suara pemilih muda, para caleg muda PKS berfokus pada (upaya) memberdayakan komunitas. Forum komunitas (yang) diberdayakan juga dapat menjadi wadah penguatan finansial para anggotanya. Kader PKS juga mengampanyekan politik nilai dan politik visi-misi,” tambah Mardani.

Sementara itu, partai nonparlemen memandang kalangan muda masih memiliki keterbatasan dalam pengalaman politik dan pemahaman tentang proses politik. Terkait hal tersebut, diperlukan pelatihan dan pembinaan lebih lanjut bagi kalangan muda tersebut.

Partai Persatuan Indonesia (Perindo), misalnya, telah menyediakan pendampingan dan pelatihan bagi kader muda. Perindo pun membangun platform komunikasi yang relevan dan memberikan ruang bagi anak muda untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Wakil Ketua Umum Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, banyak anak muda tertarik ambil bagian dalam partai politik, tetapi kebingungan dalam menentukan partai mana yang cocok dengan aspirasi mereka. Kehadiran Partai Perindo membuat generasi milenial akhirnya menemukan wadah yang pas untuk menyalurkan naluri membangun bangsa lewat politik.

”Saat ini, Perindo memiliki Pemuda Perindo. Pemuda Perindo dapat berdampak bagi pembangunan bangsa Indonesia sehingga bangsa ini dapat memanfaatkan momentum bonus demografi dengan baik,” kata Ferry. (KOM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.
%d blogger menyukai ini: