Gerak Zig-zag Menggalang Koalisi
JAKARTA – Muhaimin Iskandar tiba-tiba menyambangi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, Sabtu pekan lalu. Setelah bertemu dengan Prabowo, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan rencana partainya berkoalisi dengan Gerindra.
Kepada awak media, Muhaimin menegaskan bahwa PKB dan Gerindra akan berkoalisi dalam menghadapi pemilihan presiden 2024, pemilu legislatif, serta pemilihan kepala daerah serentak pada 2024. “PKB dan Gerindra siap bekerja sama secara utuh menyeluruh, menjelang dan menyiapkan pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan pilkada pada 2024,” kata Muhaimin, Sabtu lalu.
Setelah pertemuan tersebut, Muhaimin sempat mengunggah fotonya yang bersalaman dengan Prabowo. Ia bahkan menegaskan bahwa pemilihan presiden 2024 akan jadi dihelat. “Sido pemilu rek (jadi pemilihan umum),” kata Muhaimin di akun media sosialnya.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan PKB memang berusaha mendekati Gerindra. Bahkan pihaknya tengah berupaya menduetkan Prabowo dan Muhaimin sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. “Kami sedang mencari hari yang baik untuk mendeklarasikan secara resmi pasangan Mas Bowo-Gus Muhaimin,” kata Jazilul dilansir Tempo, Senin (20/6/2022).
Jazilul menjelaskan, pasangan Prabowo-Muhaimin akan diusung koalisi Kebangkitan Indonesia Raya—sebutan koalisi Gerindra dan PKB. Koalisi ini juga membuka peluang bergabungnya partai lain.
Manuver koalisi ini sekaligus mengubah rencana Muhaimin Iskandar menjadi calon presiden. Sebelumnya, ia berkampanye sebagai kandidat calon presiden 2024 ke berbagai daerah. Bahkan Muhaimin sempat menyatakan akan berkoalisi dengan partai yang bersedia mengusungnya sebagai calon presiden.
Jazilul mengatakan Muhaimin memang tak keberatan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo. Namun dia tak bersedia merinci kesepakatan politik di antara kedua partai sehingga Muhaimin mengubah keinginan dari calon presiden menjadi calon wakil presiden.
Jazilul bersama Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, ikut mendampingi Muhaimin ketika menemui Prabowo di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu lalu. Adapun Prabowo didampingi Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Sehari sebelum pertemuan tersebut, PKB menjajaki pembentukan koalisi partai politik bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Bahkan PKB sudah menyiapkan nama koalisinya bersama PKS, yaitu Koalisi Semut Merah.
Jazilul mengklaim kehadiran koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ini menjadi pertanda berakhirnya rencana PKB membentuk Koalisi Semut Merah. Saat ini PKB justru membuka peluang bagi Demokrat dan PKS untuk bergabung ke Kebangkitan Indonesia Raya. Jika kedua partai itu bergabung, kata dia, nama koalisi PKB dan Gerindra bisa saja berubah.
Prabowo mengatakan Gerindra dan PKB sudah membangun kesepakatan bersama dalam menghadapi Pemilu 2024. “Bagi kami, ketua umum partai yang punya konstituen dan pengikut yang cukup besar, tentunya kami sadar akan tanggung jawab tersebut dengan sebaik-baiknya,” kata Prabowo setelah bertemu dengan Muhaimin.
Sufmi Dasco Ahmad yang dimintai konfirmasi tak bersedia menjelaskan kesepakatan antara partainya dan PKB. “Kami susah bilangnya. Pokoknya seperti yang disampaikan (Prabowo dan Muhaimin),” kata Dasco.
Dasco berdalih bahwa dirinya belum mengetahui penamaan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya buat koalisi Gerindra dan PKB. Ia juga mengatakan partainya tetap membuka peluang berkoalisi dengan partai di luar PKB.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi, tak menyoalkan rencana koalisi Gerindra dan PKB. “Namanya koalisi itu kan perjodohan. Jika memang PKB dan Gerindra berjodoh, ya, alhamdulillah,” kata Aboe Bakar.
Aboe Bakar berdalih, peluang PKS berkoalisi dengan PKB masih terbuka lebar. Bahkan saat ini partainya tetap berkomunikasi secara intens dengan elite PKB. Ia mengatakan formasi koalisi dalam menghadapi pemilihan presiden 2024 masih cair.
Meski begitu, ia juga mengakui bahwa rencana PKS berkoalisi dengan PKB bisa saja kandas. Padahal, pada 9 Juni lalu, Aboe Bakar menyampaikan rencana PKS berkoalisi dengan PKB dan Demokrat. “Kita lihat saja nanti bagaimana hasil komunikasi yang sedang berjalan,” kata Aboe Bakar. (TEM)