Landasan Hukum Papua sebagai Provinsi Olahraga Terus Digodok
JAYAPURA – Untuk mendongkrak perkembangan olahraga di Tanah Papua, pemerintah terus menggodok landasan hukum Papua sebagai provinsi olahraga. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa Papua layak menjadi provinsi olahraga karena memiliki talenta yang banyak menjuarai berbagai cabang olahraga hingga ke tingkat dunia.
”Dari segi aturan, landasannya sedang digodok untuk menjadi aturan, atau instruksi presiden (inpres), atau peraturan presiden (perpres), atau keputusan presiden (keppres), nanti akan ada landasan (hukumnya),” ujar Ma’ruf Amin ketika memberikan keterangan pers seusai berdialog dengan tokoh olahraga Papua di Stadion Utama Papua Bangkit yang dulunya bernama Stadion Lukas Enembe, di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (11/10/2023).
Usulan untuk segera menetapkan landasan hukum agar Papua menjadi provinsi olahraga ini diungkapkan oleh tokoh olahraga Papua, seperti Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Kenius Kogoya, Ketua National Paralympic Committee (NPC) Papua Jaya Kusuma, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cendrawasih Try Setyo Guntoro, dan Ketua Komisi V DPRP Jack Komboy.
Dalam dialog kali ini, Wapres Amin didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang juga merangkap sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo; dan Penjabat Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun. Ridwan melaporkan bahwa pemerintah provinsi telah melakukan focus group discussion atau forum diskusi terarah untuk merealisasi Papua sebagai provinsi olahraga. ”Pemerintah sudah bulat ingin menjadikan Papua sebagai provinsi olahraga,” ujar Wapres Amin.
Kenius Kogoya meminta agar pemerintah merealisasikan wacana Provinsi Papua sebagai provinsi olahraga agar pembinaan olahraga bisa menyentuh sampai ke tingkat bawah. Dengan demikian, karakter generasi muda Papua bisa dibentuk sejak dini.
”Orang Asli Papua punya nasionalisme ganda, ada yang pro-Papua, ada yang nasionalis Indonesia. Dilakukan riset dan kajian dari hasil PON (Pekan Olahraga Nasional 2021), respons orang Papua terhadap PON: ’Pak Wapres, Pak Presiden berhasil merebut hati orang Papua’,” ujar Kenius yang lantas menyerahkan buku hasil riset tersebut kepada Wapres.
Dalam kesempatan tersebut, Kenius juga menyampaikan ucapan terima kasih karena pemerintah telah membangun venue atau arena olahraga yang luar biasa di wilayah timur Indonesia. ”Ini kebanggaan orang Papua karena hadirnya PON di Papua itu memiliki sejarah dan proses yang panjang dan kita bersyukur bisa mempunyai fasilitas sarana megah yang hari ini kita boleh saksikan,” ucapnya.
Salah satu arena olahraga megah adalah Stadion Utama Lukas Enembe. Kenius berharap agar warisan arena yang ada tidak terbengkalai setelah PON berakhir. Ada 31 arena berstandar nasional dan sebagian berstandar internasional dibangun dengan biaya mahal, bersumber dari APBD dan APBN, untuk menggelar PON Papua di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke pada 2-15 Oktober 2021.
Dana perawatan
Jack Komboy yang merupakan mantan atlet sepak bola menyampaikan bahwa dana pemerintah daerah cenderung kurang untuk melakukan perawatan di warisan arena PON 2021. Untuk itu, ia meminta agar ada kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar seluruh arena olahraga tersebut bisa terawat dengan baik.
”Harus ada campur tangan pemerintah pusat supaya tidak terbengkalai. Dengan transfer dana otonomi khusus jilid 2 dan daerah otonom baru (DOB), anggaran kami sudah sangat terbatas,” kata Jack Komboy.
Pemerintah pusat diharapkan juga menggelar acara olahraga besar di Papua demi mendongkrak anggaran untuk perawatan. Perhelatan olahraga besar di Papua juga dibutuhkan demi mempersiapkan masa depan atlet muda Papua yang lebih baik.
Saat ini, KONI Papua juga terus melakukan persiapan-persiapan untuk pembinaan atlet. Pada PON 2021, Papua berhasil meraih peringkat empat nasional. Pada PON Aceh dan Sumut mendatang, mereka bertekad hendak mempertahankan prestasi dan tidak mau disebut jago kandang. Sekitar 500 atlet sudah siap berangkat dan berlaga di 65 cabang olahraga pada PON mendatang.
Lebih jauh, Wapres menegaskan bahwa Stadion Utama Papua Bangkit menjadi salah satu stadion termegah di Indonesia. ”Bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan daripada stadion ini, sebab jangan sampai stadion ini kemudian tidak termanfaatkan kemudian menjadi terbengkalai. Bahkan juga harus mengeluarkan biaya pemeliharaan yang besar tetapi tidak termanfaatkan secara optimal,” kata Wapres.
Masukan-masukan dan usulan-usulan dari dialog kali ini akan digodok dan menjadi masukan dalam Desain Besar Olahraga di daerah. ”Kita punya Desain Besar Olahraga Nasional, tentu itu tidak terimplementasikan dengan baik apabila daerah juga tidak mengimplementasikannya di dalam bentuk desain besar olahraga daerah,” ucap Wapres.
Saat ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga juga sudah memasukkan rencana pembangunan sport science di Papua. ”Mengenai sport science, itu sudah masuk dalam DBON ya, Desain Besar Olahraga Nasional. Jadi, memang sudah. Hanya memang bagaimana nanti implementasinya itu yang sedang diolah Kementerian Olahraga, tapi sudah masuk dalam perencanaannya,” kata Wapres. (KOM)