Masyarakat Diajak Berani Bicara Soal Kekerasan Seksual
GIANYAR — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga meminta masyarakat berani bicara dan melapor untuk mengungkap persoalan/kasus kekerasan, baik fisik maupun seksual, yang dialami oleh perempuan dan anak, agar memberikan keadilan bagi korban.
“Inilah yang memang kami sosialisasikan terus menerus, masyarakat harus berani bicara. Ketika masyarakat berani bicara, kasus itu terungkap, terlaporkan, maka kita bisa memberikan keadilan bagi korban dan efek jera kepada pelaku,” katanya saat ditemui setelah mengikuti diskusi bertema ‘Kelas Perempuan Maju Digital Gianyar bagi Penyintas KDRT Bali’ bersama Tokopedia di Gianyar, Bali, dilansir Antara, Senin.
Bintang Puspayoga mengatakan pengungkapan kasus kekerasan oleh masyarakat, selain membantu korban mendapatkan keadilan dan memberikan hukuman kepada pelaku, hal itu penting dan mendesak juga untuk memutus mata rantai kekerasan dan eksploitasi terhadap kelompok rentan perempuan dan anak serta menjamin hak-hak korban.
Karena itu, Bintang meminta masyarakat untuk berani bicara dan melaporkan tindak pidana kekerasan seksual kepada pihak berwenang atau juga melalui layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129.
Layanan tersebut responsif menanggapi persoalan yang diadukan karena memang secara standar operasional prosedur telah dilengkapi dengan berbagai hal, seperti misalnya perlindungan identitas pelapor dan keamanan pelapor.
“UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual ini dengan satu alat bukti, kasus itu sudah bisa diproses. Artinya, ruang sudah terbuka kita akan akan memberikan keadilan kepada korban, makanya korban jangan takut melapor,” katanya.
Bintang mengaku belakangan banyak kasus kekerasan seksual terjadi di banyak tempat di Indonesia yang berhasil diungkap karena korban berani untuk melaporkan peristiwa kekerasan kepada pihak berwajib.
Maraknya kasus tersebut pun merupakan fenomena yang terungkap di permukaan, namun di balik itu masih banyak perempuan yang berjuang untuk mendapatkan perlakuan yang bebas dari kekerasan.
“Belakangan ini, kasus yang marak itu kasus yang terungkap. Kenapa satu setengah tahun belakangan ini tiada hari tanpa pemberitaan kekerasan karena kasus terungkapnya yang meningkat. Kalau kita bicara kekerasan, ini fenomena gunung es. Sudah dari dulu. Sekarang kalaupun itu (kasus) baru, masyarakat sudah aware, masyarakat sudah sadar bahwa sudah berani speak up,” kata Bintang. (ANT)