Parpol Kian Memperkuat Konsolidasi
JAKARTA — Beberapa bulan lagi, menjelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden pada pertengahan Oktober 2023, sejumlah partai politik menguatkan konsolidasi di internal untuk meraih kemenangan di Pemilihan Presiden 2024. Hal ini dipandang penting agar seluruh kader satu suara pada keputusan partai. Dengan demikian, tidak ada kader yang melawan perintah atau tidak patuh di tengah jalan.
Terhitung pada Sabtu (22/7/2023), putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mulai mendampingi bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo, berkeliling dan menyapa warga di sejumlah daerah di Indonesia. Di kesempatan pertama, keduanya tampil bersama berolahraga pagi di Bogor, Jawa Barat.
PDI-P memastikan Presiden Jokowi juga akan berkampanye untuk Ganjar. Sebagai kader PDI-P, Jokowi dipastikan mengikuti kebijakan partai yang telah menentukan Ganjar sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga tidak mengundang tokoh-tokoh yang akan maju di Pilpres 2024 pada peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-25 PKB di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (23/7) ini. Alasannya, PKB telah mendukung ketua umumnya, Abdul Muhaimin Iskandar, sebagai kontestan di pilpres.
Kendati demikian, PKB tetap mengundang para ketua umum parpol, di antaranya Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra yang telah diusung Gerindra sebagai bakal capres.
Menurut rencana, Harlah Ke-25 PKB akan dihadiri Presiden Jokowi.
Gibran dan Ganjar mengawali kegiatan mereka menyapa warga, Sabtu, dengan lari pagi menempuh jarak 1,2 kilometer, dari PT Argha Karya Prima Industry Tbk sampai Pasar Citeureup, Bogor. Kegiatan itu juga diikuti Wakil Ketua Tim Koordinasi Sukarelawan Pemenangan Pilpres PDI-P Adian Napitupulu dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Di Pasar Citeureup, Ganjar dan Gibran blusukan dan berbincang dengan para pedagang. Keduanya kemudian menuju Saung Berkah, Cibinong, menghadiri diskusi bersama para kreator muda yang disambut ratusan anak muda dan sejumlah artis.
Ganjar mengatakan, kehadiran Gibran mendampinginya menegaskan bahwa ia bersedia menjadi juru kampanye untuk dirinya, sekaligus total mendukungnya sebagai bakal capres. Ganjar meyakini kehadiran Gibran menandakan Jokowi turut mendukungnya. ”Saya kira iya (Jokowi mendukungnya),” ucap Ganjar.
Sebelumnya, Gibran tampak menunjukkan kedekatannya dengan Prabowo saat menerimanya di Surakarta pada pertengahan Mei lalu. Dalam kunjungan Prabowo itu, sejumlah elemen sukarelawan pendukung Presiden Jokowi dan Gibran menyatakan dukungan kepada Prabowo. Buntut dari pertemuan itu, Gibran dipanggil oleh pengurus DPP PDI-P.
Siap jadi jurkam
Baru-baru ini Gibran ditunjuk oleh PDI-P sebagai juru kampanye (jurkam) Ganjar. Gibran diharapkan mampu menggaet suara kalangan anak muda untuk memenangkan Gubernur Jawa Tengah itu menjadi presiden.
Dia mengaku siap untuk menjadi jurkam Ganjar. ”Ya siap, nunggu arahan partai. Sekarang, kan, belum kampanye. Jadi santai saja,” katanya.
Menurut rencana, Gibran kembali mendampingi Ganjar di acara jalan sehat di Surakarta pada Minggu ini. Acara diperkirakan dihadiri 15.000 peserta.
Namun, Gibran menegaskan, kehadirannya bersama Ganjar tak serta-merta diartikan sebagai bentuk dukungan Jokowi kepada Ganjar. Kehadirannya di Kabupaten Bogor mewakili diri sendiri.
Terlepas dari hal itu, Gibran mengaku terkesan kepada Ganjar saat mendampinginya blusukan. Selain antusiasme masyarakat yang luar biasa, Ganjar dinilai telaten mendengarkan problem warga. ”Saya lihat Pak Ganjar intens mendengar keluhan masyarakat,” ujarnya.
Gibran memastikan akan terus mendampingi Ganjar berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia.
Menjawab klaim
Adian Napitupulu menegaskan, kehadiran Gibran mendampingi Ganjar menjawab klaim sejumlah pihak yang menyebut Gibran bakal mendukung capres selain Ganjar.
Adian meyakini, Jokowi juga akan berkampanye untuk Ganjar. Tak ada alasan bagi Jokowi untuk tidak mendukung Ganjar, apalagi ia bisa menjabat wali kota, gubernur, sampai presiden dengan status sebagai kader PDI-P.
PKB juga akan menjadikan Harlah Ke-25 PKB di Surakarta, Minggu ini, sebagai momentum konsolidasi kekuatan jelang Pemilu 2024. Sekretaris Jenderal DPP PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, harlah yang akan dihadiri 70.000 kader itu momentum menyatukan tekad agar PKB menang di pilpres dan pemilihan anggota legislatif.
Di pilpres, PKB bertekad mengantarkan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebagai presiden. Atas dasar itu, Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, PKB tidak mengundang tokoh-tokoh yang maju sebagai bakal capres. Namun, PKB tetap mengundang ketua umum parpol, termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang merupakan rekan koalisi PKB.
Di tengah penguatan konsolidasi internal parpol, Ganjar menyempatkan hadir di acara silaturahmi di Kabupaten Bogor yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, bakal cawapres yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebelumnya, PDI-P dan PPP telah menjalin kerja sama politik menghadapi pilpres.
Sementara itu, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, disebut menginginkan bakal cawapres yang mendampinginya tidak memiliki rekam jejak yang berpotensi dengan masalah hukum. Hal itu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berpandangan, penyelenggaraan Pemilu 2024 tinggal tujuh bulan lagi. Dalam waktu yang relatif pendek ini, parpol dan bakal capres wajar mulai melakukan konsolidasi internal.
”Penyatuan gerak langkah, sebagaimana dilakukan Mas Gibran dan Mas Ganjar, lalu PKB dengan mengumpulkan ribuan kader untuk konsolidasi internal, penting agar semua satu suara pada keputusan partai sehingga tak ada kader yang balela di tengah jalan,” ujar Ujang.
Namun, Ujang mengingatkan, upaya meraih simpati publik tetap harus dikonkretkan dengan kerja nyata. Mereka harus mampu mendengar aspirasi masyarakat. Turun ke rakyat ini membutuhkan proses yang panjang. (KOM)