NASIONAL

Partai Politik Gencar Dekati Pemilih Muda

JAKARTA – Jumlah pemilih berusia muda yang dominan membuat mereka menjadi incaran partai-partai politik peserta Pemilihan Umum 2024. Berbagai strategi pendekatan dilancarkan partai politik demi menarik simpati sekaligus mendulang dukungan dari para pemilih muda. Tak hanya berdiskusi tentang persoalan bangsa, sejumlah partai politik juga mendekati dan melatih anak-anak muda menjadi juru kampanye.

Enam bulan menjelang pemungutan suara Pemilu 2024, upaya partai politik (parpol) untuk mendekati pemilih muda semakin masif. Kalangan muda menjadi incaran karena berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) awal Juli lalu, 52 persen dari 204 juta pemilih, berusia muda atau di bawah 40 tahun.

Salah satu parpol yang gencar mendekati anak muda adalah Partai Demokrat. Pada Sabtu (5/8/2023), Demokrat menggelar acara Ngobrol Bareng Anak Muda di Kota Bandung, Jawa Barat. Dalam acara yang berlangsung selama lebih kurang satu jam itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengajak serta bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Rasyid Baswedan.

Di hadapan ratusan anak muda Kota Kembang, Agus dan Anies mengungkapkan gagasan terkait negeri ini, terutama menyiapkan generasi muda menyambut Indonesia Emas 2045. Baik Anies maupun Agus relatif saling melengkapi saat mengemukakan gagasan. Keduanya juga sama-sama memberikan kritik kepada para penguasa saat ini yang dianggap menghambat kebebasan berekspresi hingga problem utang menumpuk.

Mereka juga saling mendukung dalam berargumen dan menjawab pertanyaan dari sejumlah pemuda. Mulai dari keberanian menentukan pilihan, penegakan hukum, hingga kemandirian menghadapi masa depan.

Tak hanya itu, beberapa kali Agus memperkenalkan Anies sebagai bakal capres yang didukung Partai Demokrat. ”Demokrat ingin secara khusus menyapa masyarakat Jabar, khususnya Bandung, dengan menghadirkan bakal calon presiden perubahan, Mas Anies Baswedan. Kami berdialog, menyapa langsung dan mendengarkan aspirasi anak muda Bandung,” ujar Agus.

Partai Demokrat memang sudah berkomitmen untuk mengusung Anies sebagai bakal capres bersama dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga parpol itu tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Dalam diskusi dengan para pemuda itu, Anies menekankan pentingnya kepedulian dan kontribusi para pemuda. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menggulirkan isu Indonesia Emas 2045. ”Ada dua yang perlu diperhatikan menyambut Indonesia Emas 2045. Pertama, anak mudanya yang mengisi waktu dengan kesibukan sesuai minat dan bidangnya. Kedua, dari sisi pemerintah untuk memperluas ruang, terutama industri kreatif yang memungkinkan anak-anak muda berperan lebih besar,” paparnya.

Jurkam muda

Pada hari yang sama, di Jakarta, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggelar pelatihan juru kampanye (jurkam) muda. Pelatihan diikuti 100 peserta yang berasal dari utusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD), organisasi sayap, dan badan partai.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pelatihan jurkam ini merupakan bagian dari kesadaran PDI-P untuk mempersiapkan anak-anak muda tampil dalam pentas politik, baik di daerah maupun di tingkat nasional. Lebih jauh, ini juga menjadi upaya partai untuk terus mengonsolidasikan strategi pemenangan pada pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden (pilpres) yang telah mengusung Ganjar Pranowo.

Jurkam muda, lanjut Hasto, dipersiapkan agar punya fundamental yang kokoh dan memahami sejarah dan ideologi Pancasila. Selain itu, juga kreatif dan mampu menyampaikan kepada publik dengan cara-cara inovatif dan segar. ”Bagaimana dengan waktu yang singkat, tetapi menarik menyampaikan tentang sejarah dan ideologi. Partai memberi ruang begitu besar untuk anak muda,” tuturnya.

Kepada kader, Hasto menekankan bahwa menjadi jurkam tidak hanya terampil bicara, tetapi harus mampu memadukan pikiran dan hati. Dengan demikian, publik, terutama kalangan muda, dapat menerima pesan dengan baik.

Para jurkam muda itu digembleng agar dapat menyampaikan pesan dengan bahasa santun dan beradab. Lebih dari itu, mereka juga dipersiapkan untuk menyasar pemilih muda yang jumlahnya mencapai 52 persen dari DPT.

Pemengaruh muda

Bukan hanya Demokrat dan PDI-P, Partai Gerindra juga semakin intens mendekati anak muda. Kamis (3/8/2023), Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengundang pemengaruh (influencer) muda untuk bertukar pikiran kemajuan kreativitas dan demokrasi di Indonesia.

”Saya berbesar hati bertemu anak-anak muda Indonesia yang kreatif dan inovatif. Kami bertukar pikiran agar kreativitas dan demokrasi di negara yang kita cintai ini berjalan terus maju,” ujar Prabowo, dilansir Kompas.

Para influencer yang berdiskusi bersama Prabowo, antara lain, Bintang Emon, Boris Bokir, Young Lex, Gritte Agatha, Rivaldo Santosa, Chandra Liow, Coki Pardede, Tretan Muslim, Praz Teguh, Bobon Santoso, Yoshua Marcellos, dan Deryansha Azhary. Pada pertemuan itu, Prabowo juga mengajak mereka berkeliling kantor Kemenhan hingga ruangan kerjanya.

Secara terpisah, peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menuturkan, fenomena parpol menggaet anak muda, termasuk sebagai bagian dari tim kampanye, merupakan upaya simbolis untuk menggalang dukungan. Anak muda diincar parpol karena generasi muda, utamanya generasi milenial dan Z, akan menjadi pemilih dominan dalam Pemilu 2024.

Perekrutan anak muda merupakan upaya adaptif bagi parpol untuk bisa menampung aspirasi dan tren yang sedang berkembang. Selain itu, sebagian dari generasi muda juga masih awam terhadap politik sehingga mereka relatif lebih mudah untuk digiring opini dan preferensi politiknya. (KOM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.
%d blogger menyukai ini: