Safari Politik Berbungkus Silaturahmi
JAKARTA – Sejumlah tokoh yang namanya terjaring dalam pelbagai survei calon presiden 2024 serempak berkeliling daerah memanfaatkan momentum Idul Fitri. Misalnya saja Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bersafari ke sejumlah pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah, sepekan terakhir.
Prabowo, antara lain, sowan ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Di sana, Menteri Pertahanan itu bertemu dengan Abdul Hakim Mahfudz, pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng. Prabowo juga menyempatkan diri berziarah ke makam mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur.
“Gus Dur adalah sosok pemimpin yang pandangannya jauh ke depan. Beliau juga merupakan sahabat dan saya adalah tukang pijat beliau. Kedekatan saya dengan almarhum sangat dekat, ya,” kata Prabowo, seperti dikutip akun Twitter Partai Gerindra.
Sebelum ke Tebuireng, Prabowo Subianto bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Prabowo juga bertandang ke Pondok Pesantren Walisingo, Situbondo. Selain itu, ia bersafari ke Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang; dan Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, yang didirikan KH Maimoen Zubair. Pesantren yang dikunjungi Prabowo rata-rata terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama.
Dalam kunjungan itu, Prabowo ditemani Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani; legislator Gerindra, Prasetyo Hadi; dan sejumlah elite partai berlambang kepala burung garuda tersebut. Dalam kunjungan itu juga Prabowo sempat didoakan menjadi presiden pada 2024.
Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan kunjungan Prabowo ke basis NU di berbagai daerah itu merupakan silaturahmi biasa setelah Lebaran. Alasannya, sudah dua tahun Prabowo tak mengunjungi para tokoh agama itu akibat pandemi Covid-19. “Pak Prabowo melakukan kunjungan biasa yang sudah lama direncanakan,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu, Jumat (6/5/2022).
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Imron Rosyadi Hamid, mengatakan lembaganya selalu menghargai setiap calon presiden yang ingin mendekat ke keluarga besar NU. Ia beralasan, posisi strategis NU mendorong banyak tokoh dan calon presiden sowan ke PBNU. “Tapi, sekali lagi, kami tidak dalam posisi memberikan karpet merah kepada orang-orang tertentu,” kata Imron.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai safari politik Prabowo ke Jawa Timur dan Jawa Tengah ini sangat beralasan. Prabowo kalah dalam dua kali pemilihan presiden di dua provinsi itu. Menurut Adi, Prabowo berkepentingan menarik dukungan pemilih di dua daerah tersebut.
“Silaturahmi tatap muka itu dampak politiknya sangat besar. Artinya, Prabowo ingin mendapat efek politik dari safari ini,” kata Adi.
Pendorong lainnya, menurut Adi, elektabilitas Prabowo mulai disalip Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kondisi itu memaksa Prabowo keluar kandang untuk kembali mengerek tingkat keterpilihannya. “Padahal selama ini Prabowo menahan diri karena merasa punya tabungan elektabilitas yang kuat,” katanya.
Di samping Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo gencar bersafari politik ke berbagai daerah dan bertemu dengan sejumlah tokoh. Misalnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini berkunjung ke Yogyakarta, Kamis lalu. Ia sowan ke kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah dan bertemu dengan ketua umum organisasi ini, Haedar Nashir.
Dari Yogyakarta, Ganjar terbang ke Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat kemarin. Di Kota Angin Mammiri, dia berziarah ke makam Pangeran Diponegoro.
Lewat akun Twitter-nya, Ganjar mengaku membahas urusan usaha mikro, kecil, dan menengah dengan Haedar. “Pertemuan ini adalah energi luar biasa agar kita tetap yakin dan semangat melakukan sesuatu untuk umat dan untuk Indonesia,” kata Ganjar.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengklaim kunjungan Ganjar itu sebagai silaturahmi biasa pada masa Lebaran. Ia mengakui Ganjar dan pengurus Muhammadiyah membicarakan masalah ekonomi hingga rencana muktamar Muhammadiyah, November mendatang. “Tidak ada siapa yang mengundang siapa. Pak Ganjar kebetulan sedang berada di Yogyakarta sehingga bertemu,” kata Mu’ti.
Menurut Adi Prayitno, motivasi safari Ganjar tak berbeda dengan Prabowo, yaitu berusaha meraih dukungan sekaligus mengerek elektabilitasnya. Adi berpendapat, ada sejumlah alasan Ganjar memilih sowan ke Muhammadiyah. Salah satunya karena selama ini pemerintah ataupun PDIP kurang dekat dengan ormas Islam tersebut.
“Lalu kenapa ke Makassar? Karena selama ini Makassar bukan lumbung suara bagi PDIP maupun Jokowi waktu pemilihan presiden lalu,” kata Adi.
Bukan hanya Prabowo dan Ganjar yang memanfaatkan momentum Lebaran untuk berkeliling daerah. Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga melakukannya.
Mereka juga menemui sejumlah tokoh. Misalnya Prabowo menemui Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo, Sandiaga menemui Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, serta Erick menemui Jokowi di Istana Tampaksiring, Bali.
Di samping bersafari politik, baliho para tokoh itu bertebaran di banyak daerah. Baliho itu menampilkan gambar mereka disertai tulisan ucapan selamat Lebaran hingga presiden 2024. (TMP/PBN)