NASIONAL

Vatikan Pastikan Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia

VATIKAN — Vatikan akhirnya memastikan bahwa Paus Fransiskus akan bertandang ke Indonesia pada September 2024. Paus juga dijadwalkan mendatangi Timor Leste, Papua Niugini, dan Singapura.

Menteri Luar Negeri Vatikan Paul R Gallagher mengungkap rencana itu dalam wawancara dengan majalahAmerica The Jesuit Review. Wawancara dilakukan di Kementerian Luar Negeri Vatikan pada akhir Maret 2024. Sejumlah media Singapura mengutip ulang laporan hasil wawancara itu pada Selasa (2/4/2024).

Menurut Gallagher, lawatan akan dilakukan pada awal September 2024. Vatikan juga mempertimbangkan kunjungan Paus ke Vietnam. Tanggal pasti kunjungan belum diungkap. Sementara ini, Paus direncanakan melawat selama 10 hari ke Singapura, Indonesia, Timor Leste, dan Papua Niugini.

Sebenarnya, Vatikan telah merencanakan lawatan Paus ke Indonesia dan Timor Leste pada 2020. Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat rencana itu dibatalkan.

Pada Juni 2022, Indonesia kembali mengundang Paus Fransiskus agar datang. Menjawab undangan itu, Vatikan merencanakan lawatan Paus pada Agustus 2024. Belakangan, sebagaimana diungkap Gallagher, Paus akan datang pada awal September 2024.

Bahkan, tim Vatikan dilaporkan sudah datang ke Timor Leste. Tim itu meninjau kesiapan Timor Leste menyambut Paus. Selain itu, Duta Besar Vatikan di Dili Mgr Marco Sprizzi juga membenarkan rencana lawatan Paus Fransiskus ke Timor Leste pada September 2024.

Perwujudan kunjungan itu akan bergantung pada kesehatan Paus yang kini berusia 87 tahun. Paus mendadak tidak ikut prosesi Jalan Salib pada Jumat (29/3/2024). Vatikan menyebut pembatalan itu sebagai antisipasi untuk menjaga kesehatan Paus. Meski demikian, Paus memimpin misa berjam-jam pada Sabtu dan Minggu Paskah. Tidak tampak tanda kelelahan pada Paus selama rangkaian prosesi itu.

Dalam pernyataan tertulis pada Minggu (31/3) Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membenarkan rencana lawatan Paus. “Berdasarkan surat dari Vatikan yang diterima pemerintah Indonesia, Paus Fransiskus akan hadir pada 3 September 2024. Ini tentu menjadi suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Yaqut bersama sejumlah orang mengantarkan undangan ke Vatikan pada Juni 2022. “Alhamdulillah, setelah hampir dua tahun menunggu, Paus Fransiskus akhirnya dapat hadir di Indonesia. Ini saya kira menjadi kado istimewa juga bagi umat Katolik khususnya,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Dia berharap Paus Fransiskus bisa menyaksikan secara langsung keragaman dan persaudaraan antarumat beragama yang tumbuh di tengah masyarakat Indonesia. “Indonesia mampu menjaga toleransi dan perdamaian antarpemeluk agama, termasuk ratusan umat agama lokal. Kita berharap Paus Fransiskus dapat melihat keberagaman ini di Indonesia,” ujarnya.

Dalam pertemuan Juni 2022, Yaqut menyampaikan kerinduan umat Katolik kepada Paus Fransiskus agar datang ke Indonesia. Harapan agar Paus mengunjungi Indonesia ini tidak hanya datang dari masyarakat, melainkan juga juga para uskup agung dan uskup di Indonesia.

Menurut Yaqut, pemerintah telah mengundang Paus Fransiskus sebelum pandemi. Pemimpin umat katolik sedunia tersebut bahkan sudah berencana mengunjungi Indonesia. Namun, rencana tersebut batal setelah Covid-19 merebak di dunia.

Antusiasme umat

Umat Katolik di Indonesia antusias dengan kabar kunjungan itu. Kegembiraan, antara lain, ditunjukkan Ayu Kartika. Jemaat Paroki Bunda Karmel Kebon Jeruk, Jakarta, itu mengatakan bersukacita dengan kabar kedatangan Bapa Suci ke Tanah Air. ”Kunjungan ini sudah lama dinantikan umat Katolik. Terakhir kali Indonesia diberkati dengan kunjungan Bapa Suci, saya masih kecil,” ujarnya.

Dalam kunjungan Paus Yohanes Paulus II, Ayu menjadi salah satu panitia penyambutan. Ia bertugas mengatur tim pengumpul kolekte misa akbar di Jakarta.

Ia berharap bisa kembali berperan dalam panitia penyambutan Paus Fransiskus kali ini. ”Saya berdoa Bapa Suci selalu sehat dan jadi memberkati umat Katolik di Indonesia beberapa bulan lagi,” lanjutnya.

Sementara jemaat Paroki Santa Bernadette Pinang, Tangerang, Fransisca Romana Ninik, mengatakan tidak sabar menanti lawatan Paus Fransiskus. ”Kami merasa terberkati dengan rencana lawatan Bapa Paus. Setelah menanti 32 tahun, kami akan kembali mendapat kesempatan langka menyambut Bapa Suci di Tanah Air,” ujar ibu dua anak itu.

Saat Paus Yohanes Paulus II mendatangi Indonesia, Fransisca hanya bisa menyimak kunjungan itu melalui media massa. Kini, ia berharap bisa ikut misa yang dipimpin Paus Fransiskus. (afp/reuters/ant)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.