Naik-Turun Ganda Putra Pelapis
DARI tiga ganda putra pelapis pelatnas utama yang turun dalam turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka Super 750, hanya satu wakil yang bisa melewati babak pertama. Dalam turnamen BWF World Tour level tinggi, apalagi pada masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024, kualitas performa mereka harus konsisten pada level atas.
Kekalahan pada babak awal di Stadion Nasional Yoyogi, Tokyo, Rabu (26/7/2023), dialami Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Leo/Daniel kalah dari ganda putra peringkat kedua dunia yang menjuarai Korea Terbuka pada pekan lalu, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), dengan skor 16-21, 21-11, 13-21.
Adapun Pramudya/Yeremia disingkirkan pemain China peringkat ketiga dunia, Liang Wei Keng/Wang Chang, 21-16, 7-21, 16-21. Kekalahan tersebut dialami setelah Pramudya/Yeremia menang atas pasangan muda China tersebut pada perempat final Indonesia Terbuka, 13-18 Juni.
”Kami menang di Indonesia Terbuka setelah membalikkan keadaan di poin-poin akhir. Hari ini, mereka lebih fokus. Kami akui, tenaga mereka lebih siap dan kami banyak melakukan kesalahan,” komentar Yeremia.
Skuad ganda putra pelapis akhirnya terselamatkan oleh lolosnya Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri ke babak kedua. Mereka mengalahkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee (Malaysia) 21-11, 15-21, 22-20 untuk berhadapan dengan pasangan Malaysia lainnya pada babak kedua, yaitu Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Bagas/Fikri, Pramudya/Yeremia, Leo/Daniel adalah tiga pasangan pelapis di pelatnas utama ganda putra yang berada di bawah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Ganda putra nomor satu dunia itu beserta pasangan senior lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, juga akan tampil pada babak kedua yang berlangsung Kamis.
Trio ganda putra pelapis itu mulai unjuk diri untuk mendekati para senior menjelang akhir 2021. Saat ini, mereka mendapat kesempatan yang sama seperti pemain lain, yaitu bersaing memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024. Mereka pun bersaing pada masa kualifikasi yang berlangsung 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024.
Awal 2023, Leo/Daniel menjadi yang terdepan di antara rekan-rekannya dengan menjuarai dua turnamen secara beruntun, yaitu Indonesia dan Thailand Masters. Pramudya/Yeremia, yang berusaha kembali ke performa terbaik seperti 2022, bangkit ketika mencapai semifinal Indonesia Terbuka. Adapun hasil terbaik Bagas/Fikri adalah saat mencapai final beruntun di Orleans Masters dan Thailand Terbuka.
Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mengalahkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee (Malaysia) 21-11, 15-21, 22-20 pada babak pertama Jepang Terbuka di Stadion Nasional Yoyogi, Tokyo, Jepang, Rabu (26/7/2023).
Akan tetapi, ketiga pasangan memiliki kelemahan yang sama, yaitu tak bisa tampil konsisten pada level permainan tinggi. Setelah dua kali juara, Leo/Daniel empat kali tersingkir pada babak pertama dari sembilan turnamen, termasuk di Korea Terbuka, pekan lalu. Bagas/Fikri mendapat hasil yang sama di Korea Terbuka, sedangkan Pramudya/Yeremia hanya satu babak lebih baik dibandingkan dengan teman-temannya.
Banyak kesalahan
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menilai, skuad ganda pelapis itu memiliki kekurangan yang sama yang harus dibenahi, yaitu banyak membuat kesalahan. ”Kualitas pertahanan juga harus dibenahi agar bisa membuat serangan balik saat ditekan lawan,” tutur Herry.
Pembenahan dilakukan dalam latihan dan di sela turnamen mengingat padatnya jadwal kejuaraan. Apalagi, hawa persaingan terasa lebih ketat karena setiap pemain berusaha mencapai babak setinggi mungkin untuk mendapat poin ranking yang besar.
Jika Indonesia ingin mendapat dua tiket ganda putra, sebagai jatah maksimal bagi setiap negara, syarat yang harus dipenuhi adalah menempatkan minimal dua pasangan dalam peringkat delapan besar dunia pada daftar ranking menuju Olimpiade Paris, pada 30 April 2024.
Ketatnya atmosfer persaingan untuk mendapat banyak poin terlihat juga dari atlet-atlet yang rela bertanding dalam turnamen yang jauh dari kediaman dan jarang diikuti sebelumnya, seperti Kanada dan Amerika Serikat Terbuka pada pekan pertama dan kedua Juli. Hal itu dilakukan Hendra/Ahsan yang bertanding di Kanada, tetapi tersingkir pada perempat final.
Sementara itu, atlet lain memilih memanfaatkan peluang pada turnamen di Jepang yang dilanjutkan dengan Australia Terbuka pekan depan, seperti yang dilakukan Jonatan Christie. ”Saya harus kerja ekstra untuk mendapatkan poin dan berharap bisa mendapat banyak poin di sini,” kata Jonatan yang menang atas Cheam June Wei (Malaysia) pada babak pertama dan akan melawan Weng Hong Yang (China) di babak kedua.
Namun, Jepang Terbuka ini tak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Anthony Sinisuka Ginting, meski memiliki masa persiapan sekitar sebulan setelah bertanding di Indonesia Terbuka. Anthony, yang ditempatkan sebagai unggulan kedua, kalah dari pemain tuan rumah, Kanta Tsuneyama, 21-13, 21-18.
”Penampilan saya hari ini kurang maksimal. Memang lawan bermain baik, dari gim pertama dia terus menekan saya,” kata Anthony.
Dengan hasil ini, Anthony gagal mempertahankan performa baik yang mengantarkannya menjadi juara Singapura Terbuka dan tampil pada final Indonesia Terbuka. (KOM)