Olahraga

Obor SEA Games 2023 Akan Tiba di Indonesia

JAKARTA – Indonesia akan menggelar torch relay atau pawai obor SEA Games 2023 yang berasal dari Kamboja pada awal April mendatang. Persiapan para atlet dari berbagai cabang olahraga terus dilakukan untuk menghadapi pesta olahraga yang akan berlangsung pada 5 sampai 17 Mei tersebut. Namun, dari analisa Kemenpora, Indonesia akan kehilangan 36 emas akibat beberapa nomor dan kelas dihapus oleh tuan rumah.

Kegiatan pawai obor itu akan digelar pada Sabtu (1/4/2023) di Senayan, pukul 16.30. Rencananya, akan ada 300 peserta yang dilibatkan, termasuk rombongan Cambodia SEA Games Organizing Committee (Camsoc) yang telah tiba di Indonesia pada Rabu (29/3/2023). Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tengah melakukan rapat dengan Camsoc terkait persiapan acara tersebut.

Chief de Mission Indonesia untuk SEA Games 2023 Lexyndo Hakim mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan penuh untuk kegiatan yang diselenggarakan Kamboja ini. Hal ini untuk menghormati penantian panjang negara “Gajah” tersebut untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah, setelah sebelumnya gagal melakukannya pada tahun 1963 akibat situasi politik yang tidak stabil.

Acara pawai obor tersebut awalnya dimulai pada 21 Maret 2023 dari Phnom Penh. Kegiatan ini sekaligus memperingati jelang 45 hari menuju penyelenggaraan SEA Games 2023. Pada 24 Maret lalu, iring-iringan obor sudah melalui Hanoi, Vietnam. Lalu, pada Senin, 27 Maret yang lalu sudah melewati Tagaytay, Filipina. Sekarang, obor sedang menuju Jakarta, Indonesia.

“Setelah melalui Indonesia, obor akan berlanjut ke negara-negara Asia Tenggara lainnya hingga kemudian kembali ke Kamboja untuk pembukaan SEA Games nanti. Kami dari Komite Olimpiade Indonesia akan mendukung penuh Kamboja sebagai tuan rumah SEA Games 2023 yang didalamnya ada 36 cabang olahraga, 47 disiplin, dan 581 nomor pertandingan,” tutur Lexyndo.

Menurut Lexyndo, KOI terus menjalin komunikasi dengan pengurus cabang-cabang olahraga demi memastikan kesiapan para atlet untuk menghadapi SEA Games nanti. Pihaknya berinisiatif melakukan kunjungan-kunjungan ke pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) untuk melihat perkembangan para atlet.

Selain itu, KOI sudah melakukan kunjungan langsung ke Kamboja untuk melihat lokasi tempat acara SEA Games akan berlangsung. Di sana, Lexyndo dan pihaknya menjalin komunikasi aktif dengan panitia lokal. Mereka juga telah memeriksa fasilitas, sarana, prasarana, serta akomodasi yang akan diberikan kepada para atlet selama tinggal di sana.

“Hal ini untuk memastikan supaya para atlet kita tidak mengalami gangguan dan kendala nonteknis sehingga bisa fokus untuk bertanding demi mempersembahkan emas bagi Indonesia. Sepuluh hari dari sekarang, kami akan terus memantau pembangunan berbagai fasilitas atlet yang sedang mereka persiapkan,” tuturnya.

Indonesia kehilangan emas

Indonesia sendiri belum menentukan jumlah cabang olahraga yang akan diikuti di Kamboja nanti. Dari pemaparan Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy pada Rapat Kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat Komisi X, Selasa (28/3/2023), disebutkan bahwa jumlah cabang olahraga yang akan dikirimkan masih menunggu ketetapan pemerintah.

Menpora menyebutkan, dari 36 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di SEA Games, pihaknya menganalisis ada 23 cabang olahraga yang berpeluang emas, tujuh cabang berpeluang medali, lima cabang tidak berpeluang, dan satu cabang yakni tenis meja masih bermasalah akibat konflik organisasi internal. Dalam analisis lebih lanjut, Effendy mengatakan, Indonesia akan kehilangan 39 medali emas dari berbagai nomor dari cabang olahraga yang ditiadakan.

“Hal ini sebetulnya lazim, tuan rumah punya kewenangan untuk mengatur cabang olahraga dan kelas apa yang akan dipertandingkan. Pada saat Indonesia dahulu menjadi tuan rumah, kita juga menentukan hal yang sama untuk memaksimalkan peluang meraih emas. Maka dari itu, ada kelas-kelas yang dihilangkan pada SEA Games Kamboja tentu berdampak pada potensi kita untuk dapat emas,” ujarnya.

Effendy mengungkapkan, pihaknya akan mengupayakan beberapa strategi untuk memaksimalkan peluang pada beberapa cabang olahraga yang ada. Untuk itu, Kemenpora akan menerapkan pencapaian target demi mendorong para atlet dalam bersaing. Katanya, cabang-cabang olahraga yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) minimal ditargetkan meraih emas, sedangkan non-DBON ditargetkan perak.

DBON sendiri terdiri dari atletik, angkat besi, bulu tangkis, panahan, panjat tebing, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, renang, dayung, senam artistik, dan pencak silat. Sedangkan pelatnas cabang DBON yang saat ini sedang dibina untuk fokus pada SEA Games adalah badminton, angkat besi, balap sepeda, atletik, senam artistik (pria), taekwondo, wushu, karate, dan pencak silat.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia Abdul Razak mengatakan, saat ini pelatnas panahan sedang menyiapkan para atletnya untuk dapat tampil maksimal di SEA Games nanti. Pihaknya menerapkan sistem degradasi untuk mengawasi perkembangan atlet supaya tidak kendor. Hal tersebut diharapkan dapat memacu para atlet untuk tetap bersaing dan punya ambisi sebelum bertanding di Kamboja. (KOM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.