Penambahan Pendapatan Klub Dorong Peningkatan Kualitas Liga 1
OPERATOR liga sepak bola level teratas di Indonesia, PT Liga Indonesia Baru, memastikan pendapatan setiap klub peserta Liga 1 musim 2023-2024 bertambah dengan adanya peningkatan pada nilai kontribusi komersial. Peningkatan itu diharapkan menciptakan liga yang lebih berkualitas sehingga mendorong transformasi sepak bola nasional.
Keputusan penambahan pendapatan klub dan mekanismenya tersebut disepakati dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Selasa (20/6/2023). Perwakilan 18 klub Liga 1 selaku pemegang saham PT LIB dan PSSI hadir dalam rapat yang juga menyepakati soal perubahan kepengurusan tersebut.
Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus memastikan, pendapatan klub pada musim 2023-2024 ini akan lebih besar ketimbang musim sebelumnya karena nilai kontribusi tetap meningkat. Pada musim lalu, kontribusi tetap untuk klub Rp 5 miliar dalam semusim yang dibayarkan setiap bulan. Selain ada peningkatan dari segi kontribusi tetap, skema kontribusi komersial juga bertambah dengan adanya kontribusi variabel.
Kontribusi variabel ini, kata Ferry, memuat aspek-aspek kompetitif, seperti sporting merit, yaitu peringkat klasemen dari klasemen akhir kompetisi regular series. Ada pula aspek TV Rating and Sharing, pemenuhan klub atas aspek national club licencing, serta keikutsertaan dalam Elite Pro Academy.
”Pada pengujung kompetisi, kalau kita hitung rata-ratanya, klub yang menjadi juara pertama, menempati ranking pertama, dan memenuhi aspek-aspek lain untuk kontribusi variabelnya, nilai pendapatan yang diraih akan lebih besar daripada kontribusi tetap, pundi-pundi finansial klub meningkat hingga tiga kali lipat,” kata Ferry.
Ferry berharap, dengan disepakatinya kontribusi komersial tersebut, klub-klub Liga 1 akan mendapatkan manfaat yang lebih besar daripada biasanya sekaligus lebih kompetitif. Ini menjadi satu dari beberapa pembenahan untuk meningkatkan kualitas Liga 1. Muaranya, kata Ferry, adalah untuk mendorong transformasi sepak bola nasional sesuai dengan peta jalan yang dibuat PSSI bersama FIFA.
Salah satu perwakilan klub yang hadir dalam RUPS, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi, mengatakan, penambahan kontribusi tetap pada musim ini adalah sebanyak Rp 2 miliar. Dengan demikian, klub akan mendapatkan Rp 7,5 miliar per musim atau Rp 750 juta per bulannya.
Menurut Yoyok, penambahan tersebut sangat disyukuri oleh klub kendati mayoritas berpendapat nilai ideal yang diterima klub Rp 10 miliar-Rp 15 miliar per musim. Meski begitu, klub akhirnya sepakat lantaran melihat kemampuan perusahaan sekaligus mendukung kebangkitan Liga 1 setelah pandemi.
Pengumuman soal peningkatan nilai kontribusi komersial itu sebenarnya sudah disampaikan PT LIB sejak bulan lalu. Adapun dalam RUPS, klub-klub meminta kejelasan soal perhitungan kontribusi variabel. Setelah PT LIB menjelaskan matriks-matriks perhitungannya, klub peserta Liga 1 pun menyepakati soal kontribusi komersial tersebut.
”Dengan penambahan ini, jelas membantu klub, apalagi kontribusi komersial dari PT LIB memang salah satu pendapatan yang kami hitung tiap tahun, meski bukan pendapatan terbesar,” ujar Yoyok.
Yoyok juga menyampaikan optimismenya tentang penyelenggaraan Liga 1 karena persiapan yang dilakukan lebih matang. Hal itu tampak dari jadwal kompetisi satu musim penuh yang telah pasti dan diinfokan ke klub satu bulan sebelum kompetisi dimulai. Selain itu, perizinan dan sponsor juga telah diurus jauh-jauh hari.
Direktur Utama PT PSM Sadikin Aksa, yang terpilih menjadi Komisaris PT LIB, juga mengutarakan hal serupa. Menurut Sadikin Aksa, kepastian jadwal penyelenggaraan kompetisi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh klub.
Sadikin Aksa menjadi salah satu yang masuk ke dalam jajaran kepengurusan baru PT LIB selain Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali yang menjabat Komisaris Utama, mantan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi sebagai Komisaris Independen, dan Asep Saputra sebagai Direktur Operasional.
”Saya menjadi jembatan agar program yang ada di Liga 1 itu terkoneksi secara langsung dengan peta jalan sepak bola nasional. Dengan kompetisi yang semakin baik, kita bisa mendapatkan pemain yang juga bagus dan membentuk timnas yang hebat,” ujar Zainudin Amali. (KOM)